Jelang 2 Hari, Operasi Zebra Agung Jaring 257 Pelanggar
Kamis, 17 November 2016
00:00 WITA
Tabanan
3862 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com - Polres Tabanan gelar Operasi Zebra Agung di wilayah Tabanan sejak rabu, (16/11/2016) hingga kamis, (17/11/2016) jaring sebanyak 257 pelanggar. Pelanggaran tersebut rata rata tidak memiliki SIM, Tanpa SNTK dan Tidak memakai Helm. Bahkan ada pelanggar yang membawa senjata tajam.
"Operasi Zebra Agung jelas untuk penertiban kasat mata, seperti tidak menggunakan helm, menggunakan Hp, pengaruh alkoloh itu target utama kita, untuk pelanggaran kelengkapan surat surat juga tetap ada penindakan, operasi dari kemarin sampai sekarang mencapai 257 pelanggar," ucap Kepala Satuan Operasi Sebra Agung AKP Ketut Mastra Budaya.
Dia menerangkan, Operasi tersebut digelar untuk menyambut Natal dan Tahun Baru agar ada perubahan untuk tertib berlalu lintas. Hal tersebut mengacu kepada pemohon Sim karena banyak yang gugur yang mencari Sim. Dan nantinya agar masyarakat mau mengurus pembuatan Sim. Selain itu,Operasi kemarin malam rabu, (16/11/2016) tepatnya di patung Adipura juga ditemukan pelanggar alas NTB sepeda motor yang kedapatan membawa senjata tajam di dalam tasnya.
"Pelanggar tersebut berusaha kabur menghindari kegiatan Razia, kemudian menabrak tong ditengah jalan dan jatuh, setelah diperiksa didalam tasnya ditemukan sajam, dan hasil operasi kemarin kita mendapatkan sebanyak 200 pelanggar," ucapnya.
Selain itu, Polres Tabanan juga mengadakan razia di depan kantor Pengadilan di utara pasar Dauh Pala sekitar pukul 15.00 wita sampai 16.00 wita. Dalam pemantauan media suaradewata.com melihat satu pengendara sepeda motor berhasil kabur. Dalam Razia tersebut kedapatan 57 pelanggar tanpa Sim, Tanpa STNK dan tanpa memakai helm. Dan sebanyak 15 sepeda motor ditahan dalam operasi tersebut. "
"Artinya masih banyak pelanggaran, terutama yang tidak mempunyai Sim, untuk itu tetap ditingkatkan dengan jadwal sebanyak 3 kali dalam 1 hari, tidak ada ampun bagi pelanggar, 100 persen penindakan," ucapnya.
Salah satu pelanggar tanpa helm, tanpa Sim dan STNK Rini Rumanti, 26, asal Banyuangi Jawa Timur yang terjaring razia mengatakan dirinya sedang menggonceng Ratih Purwasih, 22 asal Jember jawa timur membawa anaknya sedang sakit yang sama sama tinggal di kos sekitar Pesiapan. Kata dia hanya mengantar Ratih ke apotek di timur pengadilan untuk membeli obat dan untuk Sim, STNK ditinggal ke kos. "Gak nyangka ada razia, saya ngantar Ratih untuk membelikan anaknya obat di apotek, anaknya lagi sakit panas, pilek dan batuk, sepeda motornya ditahan, apa lagi saya belum jemput anak lagi sekolah," Ucap Rini di lokasi razia depan Pengadilan
Pelanggar yang sama, Asmuni Adam, 35 asal Madura Jawa Timur yang tinggal di sekitar Pasar OB mengatakan dirinya tidak memakai helm. Kata dia saat itu sedang membawa bubur, soto, nasi dan kuah kaget melihat ada razia. Padahal dirinya sedang mengambil helm di tempat jualan pulsa di timur kantor Pegadaian. "Gak nyangka ada razia, biasanya pagi, saya mau jualan di Penatahan, saya lewat sini kadang kadang pakai helm," ucap Asmuni.ang/aga
Komentar