PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Indonesia Fokus Kerjasama Bilateral, Regional & Peningkatan Kapasitas Kepolisian

Selasa, 08 November 2016

00:00 WITA

Badung

3909 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Badung, suaradewata.com - Hari kedua Sidang Umum Interpol ke-85 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali fokus kepada peningkatan kerjasama bilateral dan regional serta peningkatan kapasitas kepolisian antar negara anggota Interpol.

Modus kejahatan kini semakin berkembang sehingga para polisi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar bisa melawan kejahatan seperti kejahatan transnasional crime seperti, narkotika, terorisme, perdagangan senjata, perdagangan manusia, cyber crime, transhipment dan lain sebagainya.

Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Johanis Asadoma memaparkan, Indonesia sendiri sudah mengirimkan puluhan polisinya untuk mengikuti training atau pelatihan yang dilaksanakan di ICTO (Internasional Criminal Police Organization) yang berlokasi di Liong,  Perancis.

Jika di pusat disebut ICTO maka negara anggota interpol yang berjumlah 190 negara disebut NCB Interpol (National Central Biro) dan di Indonesia di Mabes Polri dibawah kendali Divisi Hubungan Internasional.

Kerjasama tersebut menurutnya akan terus ditingkatkan baik di bidang operasional dan pengembangan kapasitas karena kejahatan di masa depan terus berkembang bahkan training atau pelatihan selain dilaksanakan di ICTO di Liong, Perancis juga dilakukan di Singapura  yang namanya Interpol Global Complex for Innovation.

"Hampir setiap bulan ada training atau pelatihan bagi personil bagi NCB interpol untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan atau sharing information bekerjasama menindak kejahatan yag sifatnya antar negara. Pertukaran informasi intelijen dalam bidang kejahatan juga dilakukan. Kedua pelatihan itu bisa dilaksanakan di Indonesia atau di Bangkok atau dilaksanakan di Amerika sendiri sudah berlangsung hanya kedepan lebih ditingkatkan lagi," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/11/2016).

Johanis menambahkan, di interpol sebelumnya sudah menyediakan komunikasi informasi secara global yang disebut "I 24 7", dan akan dirubah di tahun depan menjadi "I Cek It", yaitu layanan bekerjasama 24 jam. Fungsinya, katanya menyebarkan informasi dari Indonesia ke ICTO Liong, Perancis atau pun sebaliknya ataupun dengan NCB interpol berbagai negara sehingga dalam waktu singkat apabila terjadi tindak kejahatan, ataupun ITCO Liong mengeluarkan "red notice" maka pada saat itu juga informasi tersebut akan terdistribusi ke 190 negara anggota kemudian secara rutin saling tukar menukar informasi baik dalam bidang operasional maupun dalam bidang pengembangan kapasitas.

Kedua adalah menyediakan data operasional apabila negara anggota membutuhkan data tentang satu tindak pidana tentang satu tersangka buronan maka NCB interpol wajib memberikan data yang dibutuhkan negara lain, ataupun dengan iTCO di Liong, perancis

Ketiga dukungan di bidang operasional apabila ada buronan maka setiap negara anggota interpol wajib untuk melakukan tindakan hukum apabila sudah dikeluarkan red notice dari interpol pusat ini kerjasama dalam bidang low inforcement.

Sementara untuk agenda sidang umum Interpol kata dia sesungguhnya sudah dilakukan sejak Minggu (6/11) dimana Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah melakukan kerjsama bilateral meeting  dengan AFP (Association Federal Police) dan Ministry Public Security Tiongkok.

"Hari Senin (7/11) kemarin Kapolri pimpin sidang dengan kepolisian Timor Leste dan kepolisian Bangladesh. Hari ini (red, Selasa 8/11) Kapolri pimpin bilateral meeting dengan tujuh negara sahabat yaitu Jerman, Turki, Vietnam, Sudan, Peru, Amerika Serikat dan liga Arab itu kerjasama bilateral," ujarnya.

Sementara kerjasama regional, Johanis mengatakan bahwa ada penandatanganan regional ada MOU antara ASEANAPOL (organisasi polisi negara anggota ASEAN) dengan EUROPOL (organisasi polisi negara Eropa).

Bahkan negara lain seperti Jerman juga sudah siap dalam penanggulangan terorisme, Kanada juga siap semua bermuara kesitu, ujarnya. ids/ari


Komentar

Berita Terbaru

\