PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Terungkap Saat Penilaian PKTP, 95 Persen Kanker Akibat Pola Hidup

Selasa, 01 November 2016

00:00 WITA

Bangli

3814 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Banglisuaradewata.com - Program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP), merupakan media yang tepat  dan efektif untuk mensosialisasikan informasi tentang penaggulangan kanker secara dini melalui sekolah-sekolah. PKTP merupakan suatu ajang untuk memacu motivasi para guru, siswa, pengelola kantin serta masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing, mengingat kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh multi faktor seperti lingkungan, kebiasaan dan pola hidup. Demikian disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekda Kabupaten Bangli Drs. I Wayan Lawe, MM saat menerima tim penilai program PKTP Tingkat Provinsi Bali, di SMKN II Bangli, Selasa (1/11/2016).

Lebih lanjut Wayan Lawe menyampaikan, perkembangan masalah pendidikan dan sosial dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan termasuk kesehatan anak disekolah. Dimana sering dijumpai anak-anak remaja yang terjebak dalam prilaku yang menyimpang seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya, minum-minuman beralkohol, merokok dan lainnya. Menghadapi fenomena ini Pemerintah Kabupaten Bangli telah menyikapi secara serius dengan menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai program preoritas. Menurutnya, salah satu upaya penanggulanagan kanker yang secara rutin dan berkelanjutan dilaksanakan adalah melakukan pembinaan kepada masyarakat luas dan lembaga pendidikan yang dilakukan terpadu dan bersinergi baik oleh legislatif, pemerintah kabupaten, kecamatan, sekolah, orang tua murid dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan pendidikan.

Dikatakan juga, penyakit kanker selama ini telah menyebabkan kekhawatiran dan menjadi masalah sosial masyarakat. Untuk itu dilaksanakanlah program PKTP secara menyeluruh baik di tingkat kabupaten/kota maupun di sekolah-sekolah. Program PKTP ini diharapkan dapat memberikan pengertian kepada siswa tentang bahaya dari penyakit kanker serta pencegahannya.”Kita berharap PKTP menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kanker di Kabupaten Bangli”harapnya.

Sementara itu Ketua Tim penilai Prof. dr. Wayan Suardana, SP.Tht pada kesempatan itu menyampaikan, menurut data WHO, 90-95 % kanker disebabkan oleh pengaruh pola hidup, 30-35 % akibat makanan, 20-30 % oleh tembakau, 15-20 % karena penyakit infeksi, 10-20 % karena kegemukan atau kurang olah raga dan 4-6 % karena konsumsi alcohol dan 5-10 % karena faktor genetik.  Oleh karena faktor pola hidup dominan sebagai penyebab penyakit kanker, sambung dia,  penyakit kanker ini dapat dicegah atau preventable dengan menghidari pola hidup yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Disampaikan juga, sesuai dengan global action WHO tahun 2014, dikatakan bahwa 40 % penyakit kanker ini dapat dicegah, 40 % lagi dapat disembuhkan dengan syarat ditemukan dalam stadium dini dan hanya 20% diantarannya harus mendapat perawatan paliatif karena penyakit kankernya sudah lanjut yang tidak mungkin disembuhkan lagi. 

Di Indonesia, sambung dia, pada tahun 2014 terdapat angka kematian akibat penyakit kanker sebesar 195.300 orang. Dan profil terbanyak penyakit kanker di Indonesia adalah kanker paru untuk laki-laki dan kanker payudara untuk perempuan (data WHO, 2014). Permasalahan lain tentang penyakit kanker  adalah karena 70 % pasien datang dalam kondisi terlambat. Keadaan ini lebih disebabkan karena kurang pengertian dan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini, biaya pengobatan yang tinggi dan informasi yang salah serta adanya hambatan secara psikologi yaitu rasa takut untuk memeriksakan diri.  “Melalui program PKTP kita ingin masyarakat lebih tanggap akan gejala dan bahaya penyakit kanker, sehingga penyakit ini dapat diatasi dan dideteksi sejak dini”pungkasnya.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\