Narkoba Ancam Masa Depan Bali
Minggu, 30 Oktober 2016
00:00 WITA
Denpasar
3347 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Peredaran narkoba di Bali, sudah sangat memprihatinkan. Parahnya, kondisi ini justru terjadi ketika ada cukup banyak lembaga yang dibentuk untuk memerangi narkoba. Di sisi lain, program-program pemerintah untuk mempersempit peredaran narkoba juga tak sedikit. Sayangnya, sejauh ini hasilnya belum optimal.
Demikian dilontarkan anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali Ketut Mandia, di Denpasar, Minggu (30/10). Menurut politisi asal Klungkung itu, jika Bali terus dibiarkan jadi 'ladang' peredaran narkoba tanpa langkah konkrit untuk menghentikan itu, maka masa depan masyarakat Bali akan terancam.
"Ada banyak imbas sosial yang negatif dari permasalahan narkoba ini jika tidak tertangani dengan baik," tandas Mandia, yang juga anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali.
Ia pun mendorong pemerintah dengan melibatkan seluruh jajaran dan instansi terkait, untuk membuat pola terintegrasi untuk menanggulangi permasalahan narkoba ini. Hal ini dinilainya penting, agar narkoba jangan sampai menghancurkan kualitas manusia Bali ke depan.
"Bali ini kecil. Jika penghuninya dibiarkan larut dalamm proses marginalisasi dan senang dalam proses pemiskinan, maka ke depan kita tidak bisa berharap lagi tentang manusia Bali yang berkualitas seperti dikenal selama ini," tegas Mandia.
Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali Made Suardana. Menurut dia, mencermati situasi keamanan belakangan ini, tampaknya Bali secara perlahan telah dijadikan ladang kejahatan tingkat internasional, seperti peredaran narkoba.
"Kasus yang paling membuat kita terenyuh, adalah ketika dua aparat kepolisian kita telah menjadi korban kejahatan Warga Negara Asing. Hal semacam ini tentu tidak bisa kita anggap sekedar sebagai resiko seorang polisi," ujar politisi asal Jembrana itu.
Ia juga mengingatkan adanya fenomena orang asing yang berprofesi sebagai pengemis di Bali, tanpa ada pengawasan memadai. "Ini hanya contoh kecil. Karena itu, kami mendorong Polda Bali agar lebih mewaspadai dan mengantisipasi fenomena seperti ini agar tidak berkembang lebih parah lagi," pungkas Suardana. san/ari
Komentar