PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Simakrama Kapolda Dengan Polisi Kehormatan Jelang Sidang Interpol

Selasa, 18 Oktober 2016

00:00 WITA

Gianyar

3398 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Menjelang sidang umum Interpol yang dipusatkan di Nusa Dua, Badung pada 7-10 November, Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto merapatkan barisan. Selasa pagi (18/10) mengambil lokasi di hotel Pitamaha, Ubud, Irjen Sugeng bertukar pikiran dengan polisi kehormatan dan tokoh masyarakat di Bali.

Pada kesempatan itu, Kapolda Bali berharap selama penyelenggaraan sidang Interpol yang akan diikuti 190 negara, unjuk rasa apapun bentuknya, termasuk unjuk rasa yang rutin digelar setiap minggu diminta untuk ditunda dulu. Bahkan, dia pun mewarning organisasi masyarakat (ormas) untuk tidak berbuat anarkis.

Apalagi jika ormas sampai main tebas-tebasan lagi di jalananan, tidak tanggung-tanggung Kapolda akan menindak tegas. “Selama ini Bali terganggu dengan isu konvensional seperti ribut ormas, ada lagi unjuk rasa, tidak ada kejahatan yang dilakukan oleh orang Bali sendiri sampai mengganggu wisatawan” ujar Irjen Sugeng. Dia menyebut, dampak yang ditimbulkan dari aksi tersebut ke pariwisata.

Terlebih, Bali sebagai bagian dari pariwisata dunia. “Pengaruh keamanan terhadap pariwisata sangat besar. Jangan sampai jadi kampanye negatif bagi negara lain,” tegasnya. Dia berharap, semua pihak, termasuk polisi kehormatan yang diundang di hotel Pitamaha kemarin bisa mendukung perhelatan sidang yang berlangsung ke-85 itu.

“Harap dijaga dulu sampai perhelatan internasional sidang interpol selesai, jangan ada unjuk rasa yang buat macet jalan,“ pintanya. Pasalnya, lanjut dia, para delegasi dari 190 negara juga punya pengaruh mempromosikan pariwisata Bali, pariwisata Indonesia ke negaranya.

Sementara itu, dalam pertemuan kemarin, salah satu tokoh puri Ubud, Tjokorda “Cok Ace“ Artha Ardana Sukawati, menyatakan tugas polisi kehormatan ini sangat sensitif. “Tujuannya komunikasi dengan kelompok etnis lainnya, menjaga keamanan di wilayahnya dan di internal etnis atau kelompok yang diwakilkan,“ terang Cok Ace.

Sedangkan, salah satu anggota polisi kerhomatan, Yusril yang juga perwakilan warga Minang di Bali, berharap ada pengakuan terhadap polisi kehormatan ini di masyarakat. “Bagaimana status polisi kehormatan saat ini karena jangan sampai setiap ganti Kapolda hanya diminta foto dan ganti kartu anggota yang baru, mungkin bisa ditetapkan sebagai suatu organisasi,“ usul Yusril.

Mengenai beberapa usulan yang masuk, Kapolda sendiri mengapresiasi. “Jangan sampai ada penyalahgunaan gelar polisi kehormatan,“ terang Irjen Sugeng. Menurutnya, polisi kerhomatan nantinya bisa meniru bentuk Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) dari tingkat desa sampai Polda sebagai wadah atau organisasi polisi kehormatan. FKPM ini juga sudah menjadi organisasi yg segaris dengan Polri dan bisa bekerjasama. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\