Klungkung, suaradewata.com - Tarian spektakuler dengan melibatkan seribu penari dipentaskan di sepanjang pantai Pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Nusa Penida, Jumat (7/10/2016). Sembari membawa tombak, seribu warga tersebut mempergakan setiap gerak tarian sakral Baris Jangkang, khas pulau Nusa Penida. Tarian ini khusus dipentaskan dalam memeriahkan event Nusa Penida Festival 2016.
Antusias ribuan warga juga ikut menyemarakkan avent tersebut. Mulai dari anak-anak, hingga dewasa berdesakan melihat pemetasan tari Baris Jangkang yang terbilang unik ini. Tari Jangkang merupakan satu jenis tarian kuno di Nusa Penida. Tarian ini sangat disakralkan oleh masyarakat Nusa Penida, khususnya masyarakat di Banjar/Desa Pakraman Pelilit, Desa Pejukutan, Nusa Penida. Tarian sakral tersebut pada umumnya dipentaskan saat piodalan di Pura Kahyangan Tiga. Ada kepercayaan di masyarakat, jika tarian tersebut tidak ditarikan akan menimbulkan bencana berupa wabah penyakit di Desa Setempat.
I Nyoman Widana humas Nusa Penida Festival 2016 menjelaskan, Tari baris jangkang sudah ditarikan saat zaman kerajaan Puri Klungkung dan diperkirakan pertama kali muncul di Banjar/Desa Pakraman Pelilit, Desa Pejukutan, Nusa Penida. Meskipun minim catatan sejarah mengenai kapan pertama kali tarian baris jangkang diciptakan, namun Tarian sakral tersebut diprediksi sudah ada 7 abad atau 700 tahun yang lalu di Desa Pakraman Pelilit. “Biasanya tarian kuno ini ditarikan oleh 9 orang dengan durasi sekitar 3 menit, dan tarian ini sudah ada sekitar 7 abad yang lalu,” Ujar Widana.
Lanjutnya, Tari Jangkang memiliki karakter berbeda dibandingkan tarian Bali pada umumnya. Tarian Jangkang dari sisi gerakan lebih sederhana dari tari Bali. Namun, hal tersebut tidak mengurangi pesona tarian ini. Ada beberapa gerakan yang sangat khas, seperti disebut gerakan buyung mesugi dan goak maling taluh. Pementasan seribu penari baris jangkang saat Nusa Penida Festival, dimaksudkan untuk memperkenalkan salah satu Budaya Nusa Penida kepada masyarakat luas. Panitia ingin menujukan jika Nusa Penida juga memiki warisan Budaya yang harus tetap dilestarikan. "Tari Jangkang Pelilit dipentaskan saat festival kali ini bukan exploitasi tari sakral itu sendiri melainkan memperkenalkan lebih luas bahwa Nusa Penida memiliki budaya unik, " bebernya.
Seribu penari jangkang yang akan pentas saat Nusa Penida Festival melibatkan masyarakat dan siswa sekolah SMP dan SMA se-Kecamatan Nusa Penida. Latihan dilakukan sejak sebulan sebelumnya, baik di banjar atau sekolah masing-masing. jul/ari
Komentar