Legislator Desak Tujuh Kanal Sungai Dibersihkan
Rabu, 21 September 2016
00:00 WITA
Denpasar
3004 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Musim hujan sudah mulai tiba. Salah satu ancaman serius saat musim hujan adalah banjir. Dan kawasan selatan Bali, cukup rawan banjir dengan adanya tujuh kanal sungai yang semuanya bermuara di Teluk Benoa, terutama jika ketujuh sungai ini mengalami pendangkalan.
Mencermati hal itu, anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali IGK Kresna Budi, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama instansi terkait di daerah, untuk segera memperbaiki dan membersihkan 7 kanal sungai tersebut. "Tujuannya agar alur sungai lancar, sehingga tidak ada kekhawatiran warga terhadap ancaman banjir pada saat musim hujan," ucapnya, di Denpasar, Rabu (21/9).
Menurut dia, yang paling mendesak bagi Bali saat ini adalah mencarikan jalan ke luar agar alur sungai bersih dan melakukan pengerukan sehingga tidak dangkal. Sebab sungai-sungai tersebut bisa saja meluap saat musim hujan, disebabkan sampah dan lahan penyerap air yang semakin berkurang.
"Ini juga disebabkan semakin meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi daerah pemukiman. Secara otomatis yang dulunya air hujan diserap lahan sawah, sekarang justru semua bermuara ke sungai," tutur anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali itu.
Legislator asal Buleleng itu menambahkan, sebelum membicarakan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata yang lain, lebih baik pemerintah melakukan perencanaan pembangunan di bidang pemulihan lingkungan. Mulai dari kebersihan, penataan got dan penataan sungai maupun sempadan pantai.
"Karena kunjungan wisatawan ke Bali ingin menikmati keindahan alam dan budaya, bukan semata-mata untuk berlibur di hotel yang mewah saja. Sebab di negara mereka sudah ada fasilitas hotel yang sangat mewah. Mereka inginkan keindahan alam dan budaya yang didukung lingkungan yang bersih," tandas Kresna Budi.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Denpasar dan beberapa daerah lainnya di Bali, menjadi langganan banjir. Pemicu utama kondisi ini adalah terjadinya pendangkalan sungai-sungai yang ada. Selain masih minim perhatian pemerintah, kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya juga masih minim. san/ari
Komentar