PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tim Ops Walacea Amankan Kapal Bermuatan 30 Ton Peledak

Rabu, 21 September 2016

00:00 WITA

Karangasem

4253 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Karangasem, suaradewata.com - Sebuah Kapal Motor (KM) Alam Indah yang mengangkut sebanyak 30 ton bahan peledak, berhasil ditangkap dan diamankan tim gabungan operasi Walacea Bea Cukai Nasional di perairan Kangean, Sumenep, Madura di dekat perairan Selat Bali, pada Selasa (20/9/2016) malam. Selanjutnya kapal motor yang dinahkodai oleh Udin (38)  asal Bone Rate, Sulawesi Selatan itu, digiring menuju Pelabuhan Padang Bai, Karangasem yang dianggap paling dekat.
 
Kasie Penindakan Kanwil Bea Cukai Bali nusra, Thomas Aquino, kepada wartawan di Pelabuhan Padang Bai, Rabu (21/9/2016) mengatakan, penangkapan kapal motor Alam Indah yang mengangkut bubuk Amonium Nitrat yang merupakan bahan utama pembuatan bahan peledak tersebut, berdasarkan informasi intelejen dimana akan ada pengiriman bahan berbahaya dari Malaysia menuju Sulawesi.
 
Mendapat informasi tersebut, tim gabungan Operasi Walacea Bea Cukai Nasional, yang saat itu tengah melakukan patroli di perairan laut seluruh Indonesia langsung memburu kapal pengangkut puluhan ton bubuk Amonium Nitrat tersbut. Dari pantauan tim gabungan, kapal yang dinahkodai Udin bersama lima orang ABK itu berada di wilayah perairan Batam, Kepulauan Riau.
 
Hanya asaja saat diburu, kapal tersebut berhasil meloloskan diri dan terdeteksi menuju wilayah perairan Madura. Tim Operasi Walacea pun langsung bermanuver mengejar kapal berbahan peledak itu, sempat terjadi kejar-kejaran sebelum kemudian kapal tersebut berhasil dipepet dan ditangkap petugas bersenjata lengkap. Dalam penggeledahan yang dilakukan diatas kapal KM Alam Indah itu, petugas menemukan 30 ton bubuk  Amonium Nitrat yang rencananya akan diselundupkan ke wilayah Pulau Selayar, Maluku.
 
Dari pemeriksaan dokumen, diketahui jika ternyata kapal tersebut tidak memiliki izin berlayar, selain itu 30 ton Amonium Nitrat dalam kapal itu tidak dilengkapi dengan dokumen. “Dari penggeledahan diatas kapal, ditemukan Amonium Nitrat tanpa dokumen. Selanjutnya tim Patroli Walacea menggring kapal tersebut kepelabuhan terdekat yakni Pelabuhan Padang Bai,” ujar Thomas Aquino.
 
Menurut Aquino, bubuk Amonium Nitrat merupakan bahan untuk pembuatan pupuk dan bahan peledak. Artinya jika itu dipergunakan untuk membuat bom ikan maka cukup untuk meledakan ratusan hektar terumbu karang, pun demikian jika untuk membuat bahan peledak bisa dibayangkan seberapa dahsyat ledakan yang dihasilkan.
 
Untuk keperluan proses hukum selanjutnya, nahkoda kapal dan lima ABK nya saat ini sudah diamankan oleh petugas Bea Cukai di Denpasar bersama 30 ton Amonium Nitrat yang dibawa menggunakan mobil container setelah dipindahkan dari dalam kapal.
 
 
Sementara itu, Udin, Nahkoda Kapal KM Alam Indah kepada petugas mengaku dirinya hanya ditugasi untuk mengantar barang tersebut dari Malaysia kepada Haji Hasin di Maluku, Indonesia dengan imbalan Rp. 8 Juta, dan masing-masing ABK nya diberikan imbalan Rp. 5 Juta perorang. “Kapal saya tiba-tiba dihadang oleh kapal petugas di perairan dekat Selat Bali dan digiring ke Padang Bai,” sebut Udin. nov/ari


Komentar

Berita Terbaru

\