PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tujuh Parpol Resmi Mendukung Pasangan SURYA

Minggu, 04 September 2016

00:00 WITA

Buleleng

7477 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com  Pertarungan head to head dalam Pilkada Buleleng 15 Februari 2017 sepertinya sulit akan terhindarkan. Wacana komunikasi politik dengan sejumlah jajaran parpol mulai tingkat pusat hingga daerah yang dilakukan oleh bakal calon perseorangan di Pilkada Buleleng 2017 dan sejak awal diungkap ke awak media pun sepertinya isapan jempol belaka. Pasalnya, fakta yang muncul belakangan menunjukan dukungan dari partai politik ke pasangan yang dikenal dengan nama paket SURYA ini.

Bocornya selembar kertas yang ditanda tangani oleh Ketua DPD Bali partai Demokrat dan dalam perihal surat menerangkan bentuk sebuah instruksi agar DPC Buleleng mendukung dan mengawal kemenangan Sukrawan, merupakan salah satu dinamika yang menjadi pembicaraan panas dikalangan masyarakat Buleleng.

Simbol dukungan pun menguat dibalik sosok seorang Dharma Wijaya yang terang-terangan muncul sebagai bakal calon Wakil Bupati mendampingi panglima perang PDIP Buleleng yakni Sukrawan, maju melalui jalur perseorangan. Berangkatnya Dharma Wijaya keluar gerbong Demokrat dalam bursa pencalonan pun ternyata tidak sendiri melainkan didukung oleh sejumlah kader militan partai Demokrat Buleleng.

Bahkan, keberadaan Tutik Kusuma Wardani yang duduk di struktur DPP Partai Demokrat pun telah jelas mengisyaratkan arah politik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberikan dukungan ke paket independent  Surya untuk bertarung dalam Pilkada Buleleng. Lalu, bagaimana dengan parpol lain?

Dalam komunikasi politiknya, Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng, Jro Nyoman Rai Yusa, pun turut memberikan sinyal dukungan partai besutan Prabowo Subianto ini ke paket independent. Pasalnya, jargon “perubahan yang pasti” dalam percaturan politik khususnya di kawasan Bali Utara tidak selalu menjadi pembenar belum munculnya para jago partai yang nanti menjadi penantang petahana yang “konon” akan diusung oleh partai yang digawangi Megawati Sukarno Putri yakni PDIP.

Terlebih, dalam keterangan Pers yang disampaikan petinggi partai Gerindra Buleleng beberapa waktu lalu mengatakan pilihan menjatuhkan dukungan pun sangat mungkin terjadi ketika pilihan untuk majunya Ray Yusa tidak dilakukan. Yang mana, pertentangan ideologi pembangunan dengan petahana tampak jelas diawal prosesi Gerindra menyatakan diri maju mendukung kader partainya.

Isyarat terpecahnya Koalisi Buleleng Mandara (KBM) yang digagas mantan petinggi Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Kori pun kini menggantung seiring pergantian kursi kepemimpinan Golkar Buleleng yang jatuh ke tangan Putu Sinyen. Dan pasca penutupan Musda Partai Golkar Buleleng pun muncul statmen kemungkinan “banting” stir yang akan dilakukan oleh Ketua DPD Golkar Buleleng terkait Sinyen yang kini menjadi “koki” baru di DPD II Golkar Buleleng. Lalu, bagaimana dengan nasib KBM?

Lewat sambungan telepon yang dilakukan jurnalis www.suaradewata.com dengan Ketua DPC PPP Buleleng, Haji Mulyadi Putra, pun menjadi sinyal belum adanya “kongsi bulat” ditubuh KBM. Yang dari keterangan Mulyadi menyebutkan, belum ada satu calon pun yang disepakati dalam konteks legal formal dunia percaturan politik.

“Kalau pertemuan dan komunikasi politik sih tetap dilakukan. Tapi sampai saat ini, belum ada penandatangan apapun. Sementara jika bicara waktu pendaftaran, memang dapat dikatakan sudah sangat dekat (Tanggal 21 – 23 September 2016 tahap pendaftaran bakal calon Parpol dan Perseorangan). Lebih jelasnya mengetahui pak Putu Sinyen selaku Ketua Golkar Buleleng yang partainya diawal menggagas KBM,” ujar Mulyadi.

Bahkan, dirinya pun mengakui komunikasi yang sempat dilakukan dengan Sukrawan serta rencana pertemuan dengan mantan pimpinannya di DPRD Buleleng jaman panglima perang PDIP itu menjabat sebagai Ketua Dewan di bumi Panji Sakti.

Walaupun belum berani bicara vulgar tentang dukungan terhadap paket Surya, tapi kesan yang terungkap dibalik sekelumit kisah Mulyadi Putra terhadap Sukrawan pun tidak mencuatkan kesan anti demokrasi dan hubungan kerja yang begitu demokratis ketika Sukrawan memimpin Dewan Buleleng.

“Saya mendoakan beliau (Dewa Sukrawan) bisa lolos menjadi calon dalam Pilkada Buleleng. Sebab jika bicara mekanisme mengusung, tentunya ada aturan di partai yang tidak bisa kami langkahi,” papar Mulyadi.

Namun yang jelas, lanjutnya, sampai saat ini KBM belum ada keputusan mengusung siapa atau mendukung siapa dalam Pilkada Buleleng. Yang dirinya pun mengakui terkait dengan keputusan partainya berada pada mekanisme aturan yang berlaku di internal.

Di sisi lain, Sukrawan pun memastikan dukungan 7 Parpol yang sudah resmi jatuh ke paket Surya. Dimana, sejumlah komunikasi politik Bendaraha DPD PDIP Bali ini tidak hanya terjadi di jajaran struktur kepengurusan sejumlah partai di Buleleng melainkan hingga ke tingkat kepengurusan pusat.

Penyapaian terbuka dukungan dari 7 partai politik terhadap paket Surya terungkap dalam pertemuan yang dilakukan dengan kordinator tim Surya di kawasan pinggir pantai Desa Pemaron. Yang masing-masing dari 7 Parpol tersebut yakni Partai Demokrat (PD), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

“Mudah-mudahan, Perindo (Partai Persatuan Indonesia) segera menyusul. Karena kebetulan kami memiliki kesamaan tujuan dalam bentuk program yang menyentuh masyarakat langsung. Disamping itu, komunikasi politik tetap berjalan,” ujar Sukrawan.

Bahkan berdasarkan pengakuan Sukrawan, sebuah lembaga survey nasional yang enggan disebut namanya telah menunjukan hasil perolehan kemenangan paket Surya melawan paket petahana Putu Agus Suradnyana – Nyoman Sutjidra (PASS) yang hingga kini rekomendasi belum juga turun dari PDIP.

Dan berdasarkan hasil survey oleh lembaga survey nasional yang tentunya bukan survey “abal-abal” tersebut menyebutkan bahwa kemenangan tipis paket Surya dari petahana di angka 1,6 persen.

“Tapi dengan kekuatan tim Surya saat ini dan dukungan dari parpol serta gerbong masanya, saya sangat yakin hasil survey itu bisa terwujud. Nanti kita buktikan pada saat pendaftaran pencalonan kami ke KPU Buleleng. Karena saya sudah berkordinasi dengan pihak keamanan terkait untuk pinjam kawasan pusat kota yang akan kami lumpuhkan dengan 25 ribu masa,” pungkas Sukrawan. adi/hai


Komentar

Berita Terbaru

\