Warga Miskin Terputus Mendapatkan Raskin
Minggu, 04 September 2016
00:00 WITA
Tabanan
3636 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com - Kehidupan keluarga I Putu Suwila, 52 Banjar Grokgak Tengah Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan cukup memprihatinkan. Itu disebabkan keluarganya memang sudah mendapatkan bantuan raskin. Namun karena datanya tidak ada, bantuan tersebut langsung putus diterima Suwila.
"Katanya data di pusat hilang, sekarang tidak dapat raskin, tidak dapat bantuan apa apa, dulu dapat raskin di tahun dua ribu empat belas, di tahun dua ribu lima belas putus mendapatkan raskin, cuman dapat selama satu tahun saja" ungkap Suwila.
Dengan kondisi seperti ini, Suwila pun mengeluh. Dan Pasrah, apa yang sudah menjadi nasibnya. Apalagi diputusnya mendapatkan raskin dengan alasan yang tidak puas. Dari alasan mantan kelian dinas yang dulu saat masih menjabat. "Ada rasa kecewa karena raskin tidak dapat, karena putus dengan alasan yang tidak jelas juga,apalagi saya jadi pemangku,seharusnya diperhatikan lebih dulu" bebernya.
Menurut penuturan Suwila, hanya istrinya Ni Ketut Parwati, 53 yang mencari nafkah. Hasil pekerjaannya pun tidak menentu. Kesehariannya bekerja sebagai penjual kue. Dengan penghasilan perbulan sekitar Rp 300.000,00. Dan itu pun masih kurang untuk kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi biaya sekolah anaknya Ni Nyoman Sandy Astuti,16, yang masih duduk dibangku SMK. Yang membuat Suwila semakin menambah hutang untuk beban hidupnya. "Ya cukup untuk makan aja, terus terang kurang, artinya dari kekurangan itu, saya minjem uang dibank atau di koprasi" ucapnya.
Selain itu, kondisi rumahnya pun sudah lama rusak. Bahkan Suwila dan keluarganya sangat mengeluh bocornya ketika hujan. "Perlu bantuan untuk bedah rumah,karena lihat kondisi rumah seperti ini, apalagi kalau hujan bocor, di hujan aja tidak nyaman" harapnya.
Terkait hal itu, Kelian Dinas Grokgak Tengah Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan I Komang Mujaarta. Mengungkapkan untuk keluarga Suwila sudah diajukan. Untuk mendapatkan raskin, namun sampai sekarang belum dapat. "Sudah tiyang mengajukan, sudah dicek dulu dari desa, pertengahan bulan 2016, banyak warga tiyang seharusnya dapat raskin, tapi kenyataan ada beberapa tidak dapat, artinya banyak data yang hilang" ungkap Mujaarta.
Untuk kondisi rumah Suwila, dirinya mengatakan sudah mengajukan permohonan bedah rumah. Namun dirinya belum mengetahui kapan tersentuh bedah rumah. "Sudah diajukan untuk permohonan bedah rumah, artinya sudah di foto semua, saya belum tahu kapan terealisasinya, cuman saya mengajukan dulu, berharap agar cepet mendapatkan bedah rumah" ucapnya. ang/hai
Komentar