Pemprov Bali Setujui Anggaran Rp 17 Miliar yang Diusulkan KONI
Jumat, 02 September 2016
00:00 WITA
Denpasar
4148 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com – Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali harus dipusingkan dengan minimnya anggaran. Induk seluruh cabang olahraga di Bali itupun kembali meminta suntikan dana dari Pemprov Bali.
Menariknya, di tengah kegalauan tersebut, Pemprov Bali bersama DPRD Provinsi Bali ternyata sudah mengambil keputusan penting. Sebab permintaan KONI Bali terkait penambahan anggaran sebesar Rp 17 miliar ini, disetujui dalam rapat Tim Lima DPRD Provinsi Bali dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Provinsi Bali, pada 31 Agustus lalu.
Dalam rapat tersebut, TPAD Provinsi Bali dipimpin Sekda Bali Tjokorda Ngurah Pemayun. Adapun Tim Lima atau Tim Finalisasi Evaluasi APBD Induk dan APBD Perubahan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2016 dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry, dengan anggota Wayan Gunawan, Kadek Diana, Nyoman Adnyana, Gede Kusuma Putra dan Ketut Kariyasa Adnyana.
"Astungkara. Setelah dibahas dengan TPAD Provinsi Bali yang dipimpin Sekda Bali, akhirnya bisa dipertahankan anggaran tambahan untuk KONI Bali sebesar Rp 17 miliar," jelas Sugawa Korry, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, di Denpasar, Jumat (2/9/2016).
Kucuran dana tersebut, kata dia, sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk prestasi olahraga di Bali. Apalagi, prestasi olahraga menjadi kebanggaan daerah Bali.
"Pembangunan kesehatan, jiwa dan raga masyarakat merupakan bagian strategis dari pembangunan masyarakat seutuhnya, dan prestasi olahraga juga prestise daerah," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu.
Sebelumnya, KONI Bali menggelar rapat dengan Komisi IV DPRD Provinsi Bali. Dalam rapat dimaksud, KONI Bali meminta tambahan anggaran Rp 17 miliar untuk pembinaan atlet, official, termasuk biaya pemberangkatan dan bonus atlet yang berlaga pada PON di Jawa Barat. Pengajuan tambahan dana tersebut, lantaran KONI Bali justru sudah minus anggaran Rp 900 juta sampai Agustus 2016. san/hai
Komentar