PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ini Kata Dinas Sosial Soal Warga yang 14 Tahun Luput dari Program Bedah Rumah

Senin, 29 Agustus 2016

00:00 WITA

Tabanan

3959 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Dinas Sosial (Dinsos) Tabanan akhirnya buka suara terkait tercecernya salah seorang warga di Banjar Bebali Kelod, Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg yakni I Wayan Tanggu,73, yang keluarganya luput dari bantuan bedah rumah. Alasannya, proses survei yang didasarkan data dari bawah, baik dari banjar sampai desa, baru separuhnya berjalan.

Seperti dikatakan Kabid Jambansos Ni Made Murjani, usulan dari Desa Berembeng sudah disurvei sekitar dua minggu lalu. Namun, proses tersebut belum sepenuhnya kelar. Sehingga, pihaknya akan turun kembali untuk melakukan survei.

“Belum kami cek seluruhnya. Mungkin kemarin pengecekannya baru separuh. Kalau memang belum semua, ya kami akan turun lagi,” kata Murjani, Senin (29/8/2016).

Dikatakan, dari sembilan KK atau kepala keluarga penerima bantuan bedah rumah yang diusulkan Desa Berembeng, belum tentu semuanya akan kebagian. Sebab, jumlah penerima bantuan tersebut juga ada di desa lainnya. Karena itu, paket bantuan bedah rumah tergantung dengan kuota yang dialokasikan dalam APBD.

"Belum tentu dalam satu desa akan kebagian semua. Kan, anggarannya juga terbatas. Sementara yang perlu bantuan itu ribuan jumlahnya,” tuturnya.

Die menjelaskan, mekanisme untuk mendapatkan bantuan bedah rumah didasarkan pada usulan kepada Dinsos. Usulan dari banjar dan desa itu akan diverifikasi lebih lanjut untuk ditetapkan sebagai penerima.

"Usulan dulu dari bawah. Bahwa, di masyarakat ada orang miskin. Kami verifikasi apakah layak atau tidak. Setelah hasil verifikasi kami tetapkan sebagai calon dulu. Karena pada saat dia sebagai calon, kami sosialisasikan lagi,  siap nggak dia menerima rumah dengan ukuran sekian, dengan model, dan bla bla bla. Kalau dia nggak siap, kami gugurkan," terangnya. 

Ditambahkan, ada beberapa kriteria untuk mendapatkan bantuan tersebut. Salah satunya yang pasti adalah warga yang benar-benar layak menerimanya karena kemiskinan.

"Atap lantai dindingnya sudah tidak layak untuk ditempati. Ada usulan dari bawah, kita turun cek. Kalaupun tidak ada usulan dari bawah, sedangkan riil kita lihat di lapangan seperti itu, kita pasti datangi kepala desanya. Ini pak masyarakatnya ada yang begini (miskin)," imbuhnya. ang/hai

 


Komentar

Berita Terbaru

\