SGB Ala Golkar Buleleng, Buka Ruang Demokrasi Kader
Sabtu, 27 Agustus 2016
00:00 WITA
Buleleng
3665 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suardewata.com – Pola kepemimpinan Partai Golongan Karya (Golkar) pasca dilantiknya kepengurusan baru dibawah Putu Sinyen disodok dengan gaya baru mantan anggota DPRD Buleleng itu. Menurut Sinyen, ia membuka luas ruang berdemokrasi untuk kader.
Hal tersebut disampaikan Sinyen di sela acara Musyawarah Kecamatan (Muscam) pengurus Golkar tingkat Kecamatan Buleleng yang mengambil tempat di ruang rapat kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Buleleng jalan Ngurah Rai Singaraja, Sabtu (27/8).
“Proses Muscam kali ini memang sedikit berbeda dari sebelumnya yang agak sederhana. Kita mulai ingin membuka ruang demokrasi kepada kader yang sesuai himbauan saya (Saat membuka Muscam) agar tidak lepas dari musyawarah untuk mufakat hingga meminimalisir perpecahan (Akibat Muscam),” ujar Sinyen kepada awak media.
Harus disadari yang mungkin bukan hanya partai Golkar, lanjutnya, bahwa bangsa ini belum siap dihadapkan seperti pada proses demokrasi yang ada di Amerika atau negara-negara besar lainnya.
Akan tetapi, kata Sinyen, Golkar lebih dini mengajarkan demokrasi kepada kader partai berlambang pohon Beringin. Yang dalam tatanan proses di internal partai Golkar, memiliki aturan dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak/Juknis) yang sudah ada sebelumnya.
Ruang demokrasi dan musyawarah yang dibuka kepada kader nantinya, diharapkan berlangsung hingga tingkat kepengurusan Golkar yang ada di desa-desa khususnya wilayah Kabupaten Buleleng. Yang menurutnya, Golkar memiliki target penyelesaian agenda musyawarah sampai bulan Oktober 2016.
“Kami prioritaskan mesin dulu (Kepengurusan Partai Golkar). Kalau mesin belum jadi kan bisa pincang nanti,” kata Sinyen
Pihaknya pun mengaku tidak mengkhawatirkan masalah waktu terkait Pilkada Buleleng yang pada bulan Oktober 2016 telah memasuki tahapan pengumuman calon yang lolos sebagai peserta dalam pesta demokrasi di Buleleng.
Menurutnya, penyehatan mesin partai pun tentu bukan menjadi tugasnya sendiri karena aka nada pengurus partai Golkar lainnya yang juga mengawal proses musyawarah hingga tuntas dilaksanakan.
“Kami di kepengurusan Golkar khususnya Kabupaten Buleleng sudah sepakat tidak akan mempertahankan perpecahan yang lama menjadi permasalahan. Itu sudah menjadi semboyan kami bersama dan tidak ada lagi orangnya si A dan orangnya si B. Sebab kita adalah orang Golkar,”
Yang kedepannya, lanjut Sinyen, partai Golkar di Buleleng akan mampu bersinergi dengan masyarakat khususnya program-program mensejahterakan serta meningkatkan sumber daya manusia masyarakat di pelosok desa agar terus berkembang. Hal tersebut mengingat program Golkar yang saat ini lebih fokus ke sektor pengembangan pertanian serta SDM petani di pedesaan.
Disinggung terkait dengan tampil mengusung pasangan kandidat Pilkada Buleleng 2017, Sinyen belum mau berkomentar banyak. Sinyen yang dikenal sebagai “Koki” Golkar di kancah Pilkada Buleleng 2017 mengaku masih sedang berproses untuk kebijakan calon yang diusung maupun didukung oleh Golkar.
Disinggung terkait Ketut Rochineng yang sejak awal digadang-gadang untuk menduduki posisi bakal calon Bupati dari Koalisi Buleleng Mandara (KBM), Sinyen tegas mengatakan masih tetap berlaku. Namun, lanjutnya, untuk lebih pastinya tentu harus menunggu waktu proses dalam KBM nantinya.
Disinggung terkait posisi pendamping Rochineng nantinya ketika diusung oleh KBM, ia sendiri pun mengaku belum bisa mengungkapkannya dihadapan pubik.
“Wakilnya darimana saja bisa. Mungkin dari partai lain dalam koalisi. Karena kita harus sadari, Buleleng ini cukup berbeda manuver politiknya daripada kabupaten lain di Bali. Tentunya, strategi pun juga harus menyesuaikan dengan karakter politik tertama masyarakat di Buleleng,” pungkas Sinyen.
Di sisi lain, perbedaan perjalanan kepengurusan di partai Golkar Buleleng pun diakui politisi senior partai Golkar Buleleng yakni Ketut Susila Umbara. Ia yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng mengakui ada gaya yang berbeda dari kepemimpinan Golkar Buleleng.
“Ini kepemimpinan SGN (Sinyen Gaya Baru) dan Golkar sekarang betul-betul berbeda dengan sebelumnya. Saya saksikan sendiri proses yang berbeda dan lebih moderat serta elegant. Kami pun yakin, dibawah kepemimpinan pak Sinyen dengan gaya barunya, Golkar Buleleng akan kembali pada masa kejayaannya dan berguna bagi masyarakat luas,” pungkas Susila ketika mendampingi Sinyen di ruang kerja Ketua DPD II Golkar Buleleng. adi/ari
Komentar