PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tergiur Harga Tinggi, Petani Beralih Tanam Cengkih Lagi

Kamis, 25 Agustus 2016

00:00 WITA

Bangli

4513 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Pamor tanaman cengkih mulai terangkat lagi seiring harganya yang terus meningkat. Bahkan, beberapa tahun terakhir harganya menembus Rp 100 ribu per kilogram.

Hal ini membuat para petani kebun di Bangli beramai-ramai memilih untuk menanamnya. Terlebih saat ini harga kakao yang sempat menjadi andalan mereka sedang anjlok. Begitu juga dengan tanaman jeruk.

Fenomena beralih ke tanaman cengkih ini terlihat di beberapa tempat di Bangli seperti di Kecamatan Tembuku dan Bangli. Dan, tren ini juga diakui I Nengah Reken, salah seorang tokoh masyarakat Banjar Penarukan, Desa Peninjoan, Tembuku pada Kamis (25/8/2016).

Menurutnya, kebanyakan petani di tempatnya memilih tanaman cengkih untuk menggantikan tanaman kakao. Para petani kembali menanam cengkih lantaran harganya yang terus meningkat hingga di kisaran Rp 100 ribu sampai dengan Rp 130 ribu per kilogramnya.

“Beberapa petani menganggap kakao sudah tidak menjanjikan lagi. Selain harganya yang murah, banyak yang terserang penyakit busuk buah,” tutur Reken yang juga anggota DPRD Bangli ini.

Untuk mendapatkan bibit cengkih, para petani umumnya membeli di pengepul tanaman dari Singaraja dengan harga sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu per pohon.  

Sementara Plt Kadis Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli  Ni Wayan Manik saat dikonfirmasi membenarkan adanya fenomena tersebut. Diakui, belakangan ini banyak petani yang mulai melirik tanaman cengkih lagi. “Kita juga menerima laporan seperti itu,”katanya.

Disinggung soal luas tanaman cengkih yang ada di Kabupaten Bangli, mantan Kadisperindag ini mengatakan saat ini mencapai 203 Ha dengan jumlah produksi mencapai 600 hingga 700 kilo per hektar. “Tanaman cengkih ini tersebar di empat kecamatan dan terluas ada di Kecamatan Kintamani seperti di Desa Satra dan sekitarnya,” jelasnya. ard/hai


Komentar

Berita Terbaru

\