Tembakan Salvo Iringi Perabuan Jenazah Aipda Wayan Sudarsa
Minggu, 21 Agustus 2016
00:00 WITA
Denpasar
3932 Pengunjung
suaradewata
Badung, suaradewata.com - Kepolisian Resta Denpasar melaksanakan upacara secara militer dengan tembakan Salvo oleh 10 orang angota personil sebanyak satu kali, yang menandai prosesi perabuan almarhum Aipda Wayan Sudarsa di Setra Adat Jimbaran, Minggu (21/8/2016) siang.
Sebelum jenasah almarhum diberangkatkan dari rumah duka di Banjar Pesalakan, dilaksanakan upacara serah terima dari keluarga almahrum kepada Resta Denpasar. Hadir selaku Inspektur upacara, Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo.
Tampak pihak keluarga almarhum tegar dalam mengikuti prosesi perabuan, yang dilanjutkan dengan proses pengabenan. Raut kesedihan tampak dari istri almarhum, yaitu Ni Ketut Arsini (53).
"Kita ikhlas dan mendoakan suami saya semoga mendapatkan yang layak dan baik disis tuhan," ujar Arsini terbata-bata di lokasi.
Pasca terungkapnya 2 orang yang diduga pelaku pembunuhan suaminya, ia berharap agar semua tersangka yang ikut berperan segera dapat ditangkap dan diberikan hukuman setimpal dengan yang dilakukan.
Dimana hukuman tersebut diserahkan sepenuhnya kepada penegak hukum, sekiranya apa yang sepantasnya dikenakan kepada pelaku, serta berharap agar hukum diterapkan seadil-adilnya.
Sebagai kepala keluarga, sosok almarhum dinilai sangat bertanggungjawab kepada keluarga dan tekun melaksanakan tugas sebagai abdi negara. Tidak pernah sedikitpun ia bersama dengan anak-anaknya yang bernama Putu Yudi Chrismayudha (30) dan Kadek Toni Charthika (26) diberatkan dengan permintaan-permintaan. Bahkan masalah pekerjaanpun tidak pernah diceritakan kepada keluarga.
"Orangnya santai, orangnya humor, punya teman banyak, suka bermain dengan teman-teman. Beliau seperti adik kakak sama anak-anaknya," ujar Arsini.
Pihaknya mengaku sangat terpukul atas kepergian suaminya, karena sedikitpun tidak ada firasat yang dirasakan dan pesan yang diucapkan almarhum. Kendati suaminya tidak pernah menuntut dan memiliki keinginan tertentu kepada ia dan anaknya, namun sempat ada keinginan suaminya untuk melihat anaknya menjadi polisi sama seperti almarhum. Namun hal itu dikembalikan lagi kepada anaknya untuk menjadi polisi atau tidak.
"Anaknya tidak pernah ditekan pengen ini atau itu. Ketika anaknya tidak ingin jadi menjadi polisi ya sudah, ia tidak memaksakan kehendaknya. Saya berharap Semoga anak-anak bisa mengikuti jejak ayahnya, berguna bagi bangsa dan negara," pesan Arsini sembari menerangkan suaminya memang senang berolahraga saat waktu luang untuk menjaga kebugaran fisiknya. ids/ari
Komentar