Pembunuh Polisi Kuta Diduga Pasangan Warga Asing
Kamis, 18 Agustus 2016
00:00 WITA
Badung
38381 Pengunjung
suaradewata
Badung,suaradewata.com – Tim penyidik mulai menyisir sejumlah hotel dan villa di kawasan Lubak Bene Kuta. Penyisiran dilakukan mengingat dari rekaman CCTV teridentifikasi dugaan korban dibunuh oleh lima orang warga asing di pantai Legian Kuta. Namun, dari rekaman tersebut hanya terlihat dua orang asing yang berjalan penuh dengan pasir di tubuhnya.
Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya temuan di salah satu hotel dikawasan Lebak Bane, ada dua tamu kabur meninggalkan kamar hotel. Dari identitas turis yang ditinggalkan di Front office, cocok dengan wajah yang terekam pada kamera pemantau di depan hotel Pulman.
"Kuat dugaan baru dua turis asing yang teridentifikasi. Keduanya pria dan wanita berkebangsaan Australia, saat ini sedang kita awasi. Apakah keduanya sudah kembali ke negaranya atau masih berada di Bali itu yang kita sedang telusuri," ungkap sumber penyidik di Polresta Denpasar, Kamis (18/8/2016).
Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana membenarkan jika beberapa pelaku merupakan warga asing. "Ya benar, kita masih koordinasikan terus dan lakukan pendalaman," kata Sudana saat dihubungi, Kamis (18/8).
Menurutnya, dari hasil identifikasi berdasarkan keterangan saksi-saksi, pelaku mengarah kepada beberapa orang yang sudah dicurigai. Namun, ia enggan merinci lebih jauh berapa orang dan dari mana saja mereka berada.
"Biarkan penyidik kami bekerja terlebih dahulu. Nanti pada saatnya kita akan sampaikan kepada publik. Sementara itu saja dulu mengantisipasi yang kita duga sebagai pelaku lari ke luar wilayah Bali," kilah mantan Kapolresta Denpasar ini.
Pantauan di lapangan, polisi sudah menyebar kertas DPO (Daftar Pencarian Orang) terhadap dua orang pelaku asing. Mereka berjenis kelamin pria dan wanita. Dari nama yang terpampang, mereka adalah Thomas Schon dan Sara Connor. Bahkan, polisi juga melansir surat izin mengemudi milik Sara Connor yang dikeluarkan oleh Pemerintah New South Wales, Australia. ids/ari
Komentar