45.397 Dukungan Masyarakat Buleleng, Tim SURYA Sindir Mega
Jumat, 12 Agustus 2016
00:00 WITA
Buleleng
5076 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Langkah mulus pasangan kandidat jalur perseorangan Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya (SURYA) lolos tahapan syarat minimal dukungan dengan hasil penghitungan 45.397 lembar KTP berdasarkan penghitungan KPU Buleleng yang telah mendapat pengesahan.
Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana mengatakan, penghitungan dilakukan sejak diserahkannya berkas dukungan oleh tim Surya hingga berakhir subuh tadi, Jumat (12/8/2016).
Suardana menyebutkan, versi penghitungan terdiri dari dua yakni dengan dilakukan penghitungan pencocokan manual yang hasilnya 45.397 KTP pendukung dan dengan penghitungan sistem Silon yang membuahkan hasil 42.900 dukungan. Namun Suardana menegaskan penghitungan dengan versi yang masing-masing menunjukan angka perbedaan tersebut secara jumlah disebut telah melebihi jumlah minimal ketentuan yang menjadi acuan yakni 40.283 dukungan minimal.
“Sudah selesai hitung dan hasilnya memenuhi syarat minimum jumlah KTP,” kata Suardana sebelum bergegas pergi meninggalkan kantornya.
Di tempat yang sama, Sekretaris KPU Buleleng I Putu Aswina menjelaskan, akan ada tahapan verifikasi administrasi pasca proses penghitungan yang berakhir tadi subuh. Dikatakan, verifikasi administrasi tersebut akan melibatkan PPP dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng.
“Nantinya secara teknik, setiap PPK itu akan diberi tugas melakukan verifikasi administrasi sesuai dengan wilayah kecamatan (KTP Dukungan). Kita udah payah, jadi harus libatkan PPK,” papar Aswin.
Disisi lain, hasil penghitungan yang telah melebihi jumlah minimal yang menjadi ketetapan hasil pleno KPU Buleleng disambut eforia tim SURYA yang terus mengawal penghitungan sejak penyerahan berkas ke KPU Buleleng.
Berbekal sebuah gitar, mereka menyanyikan lagu-lagu dalam menyambut tuntasnya hasil penghitungan. Beberapa lagu yang menjadi sorotan dan dilantunkan dengan penuh semangat antara lain adalah lagu daerah berjudul "Bojog Medasi" yang artinya "Kera Berdasi".
Namun, sebuah lagu lain yang mengutip lirik tembang milik musisi kondang Iwan Fals pun seakan menjadi lagu mars yang mensyaratkan sindiran bagi Megawati atas "permainan" rekomendasi PDIP yang tarik ulur bagi Dewa Nyoman Sukrawan sebagai “panglima perang” PDIP Buleleng yang berjasa besar dalam membangun partai besutan Megawati Sukarno Putri tersebut.
Lagu yang mengutip tembang Iwan Fals dengan judul asli "Ku Menanti Seorang Kekasih" tersebut dirubah judulnya yakni "Ku Menanti Seorang Bupati".
Adapun kutipan lirik lagunya sebagai berikut; Bila Sang Surya, bersinar lagi…Hatiku pun ceria kembali…Ku tatap MEGA, tiada rekomen...Hanya KTP dukungannya…Kumenanti seorang bupati, Yang berani yang hebat di saat ini…Surya lah yang kan selalu setia…Bersanding hidup dengan rakyatnya…Di Buleleng..
Bagian refrainnya, Surya kan slalu tetapi janji…Datanglah dengan visimu…
Surya kan sejahterakan kami…Jayalah Bulelengku.
Di sisi lain, kordinator "Sahabat Sukrawan" yakni Gede Agus Tanaya Somandhana, mengatakan, kabar penghitungan tersebut diterima sekitar pukul 04.00 Wita ketika ia bersama tim dan Sukrawan baru saja tiba di posko jalan Pulau Komodo Singaraja.
"Kami baru saja kembali dari kantor KPU karena pergantian shift dengan tim. Dan saat baru akan beristirahat bersama pak Dewa Sukrawan di posko. Sebab sejak hari pertama penghitungan, Beliau (Sukrawan) terus mengawal bersama dengan pak Dharma Wijaya di KPU dan cukup melelahkan," kata Somandhana yang sempat menghubungi suaradewata.com dini hari pukul 04.12 Wita.
Menurut Somandhana, penghitungan berakhir di Kecamatan Tejakula pada dini hari tadi. Dan pihaknya mengaku tugas dari Tim Independent masih belum berakhir hingga hasil penghitungan tadi.
Somandhana pun menegaskan, tim pendukung SURYA masih memiliki tugas berat untuk mengawal seluruh tahapan yang akan dilalui pasca penghitungan berakhir dini hari tadi. Pasalnya, pengawalan yang ketat harus sampai pada titik nadir ketika pengumuman hasil Pilkada Buleleng 2017.
"Masih banyak lagi tugas-tugas yang lebih penting dan butuh tenaga serta perhatian ekstra bagi para pendukung SURYA. Bahkan masyarakat Buleleng yang memberikan kepercayaan penuh terhadap SURYA untuk memimpin Buleleng ke depannya pun kami harapkan turut bergerak mengawal kemenangan SURYA dalam Pilkada Buleleng 2017," ujar Sukrawan.
Somandhana pun mengakui verifikasi faktual yang harus dilewati paket SURYA merupakan kunci untuk masuk melenggang ke hajatan pesta demokrasi Buleleng. Yang tahapan verifikasi faktual tersebut bukan hanya membutuhkan segenap tenaga ekstra, tapi bukti nyata masyarakat Buleleng dalam peran sertanya membantu paket SURYA menjadi pemenang dalam Pilkada Buleleng 2017.
Somandhana yang selain kordinator tim "Sahabat Sukrawan" juga disibukan dengan kegiatan advokasi hukum pun menyebut, munculnya paket SURYA dalam bursa pencalonan paket independent juga merupakan keinginan dari masyarakat Buleleng yang memberi dukungan riil. Sehingga, tugas dan kewajiban untuk mengawal paket SURYA tentu bukan hanya menjadi tanggungjawab tim "Sahabat Sukrawan" atau tim lain yang terintegrasi bekerja mencari dukungan bagi pasangan non-parpol ini.
"Pendukung SURYA dan yang bekerja selama ini bukan hanya Sahabat Sukrawan saja. Banyak tim lain yang bermutasi dengan nama-nama yang menyesuaikan dengan kondisi serta situasi mereka di masing-masing wilayah. Bahkan kelompok-kelompok masyarakat yang dibalik layar pemberitaan media serta telah menyatakan sikap mendukung paket SURYA pun semuanya bergerak memberikan pengawalan. Jika ingin perubahan untuk Buleleng dan apabila percaya SURYA akan menerangi Buleleng, tentu kita harus bekerja gotong royong secara bersama-sama untuk mewujudkan itu. Bukan hanya tim yang dibentuk, tapi seluruh masyarakat diberbagai lapisan pun tentu harus terpanggil nuraninya untuk memenangkan SURYA dalam Pilkada Buleleng 2017," papar Somandhana menegaskan.
Dikonfirmasi terkait dengan persiapan mengawal proses verifikasi administrasi serta verifikasi faktual, Somandhana mengaku sudah mempersiapkan tim jauh hari. Bahkan segalanya sudah diperhitungkan pelaksanaannya untuk betul-betul mengawal seluruh tahapan serta proses kemenangan paket SURYA.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, paket SURYA sejak awal mengusung jalur independensi untuk maju ke pertarungan Pilkada Buleleng 2017 melawan paket yang diusung oleh partai politik, salah satunya adalah paket petahana Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS) yang berpotensi kembali diusung oleh PDIP bersama koalisinya.
Peta pertarungan Pilkada Buleleng pun sudah semakin jelas menunjukan pihak yang berkompetisi bersaing untuk menunjukan jati dirinya pada masyarakat Buleleng. Potensi pertarungan Head to Head pun kian menipis disebabkan potensi pasangan perseorangan yang prosentasenya tinggi untuk maju ke bursa calon pasti dalam Pilkada Buleleng 2017.
Disisi lain, Koalisi Buleleng Mandara (KBM) yang dianulir telah mengusung Ketut Rochineng - Gede Ariadi pun dikabarkan jelang melakukan deklarasi terhadap calonnya tersebut.
Seperti yang disampaikan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG)-Pembaharuan, IB Lilik Sudirga, yang mengaku telah mempersiapkan agenda dalam sejumlah rapat-rapat yang dilangsungkan bersama Ketua DPD II Partai Golkar Buleleng, Putu Sinyen.
"Instruksi kami sudah dijelaskan dalam beberapa kali pelaksanaan rapat baik formal maupun informal dijajaran kepengurusan AMPG Buleleng. Gerak dan langkah kami sebagai organisasi sayap yang dibentuk oleh Golkar tentunya menyesuaikan dengan instruksi Ketua Golkar Buleleng sebagai penasehat kami di tingkat kabupaten," papar Gus Lilik.
Di sisi lain, sampai saat ini partai Gerindra Buleleng masih adem ayem menyongsong pesta demokrasi yang turut mengusung Ketua DPC Buleleng, Jro Nyoman Ray Yusa, sebagai kader partai besutan Prabowo Subianto.
Berdasarkan penuturan sejumlah sumber di DPC, dukungan partai yang digawangi IB Sukarta sebagai pimpinan DPD Bali partai Gerindra berpeluang besar akan meletakan dukungan kepada calon petahana PASS dalam pertarungan melawan pasangan calon lain di Pilkada Buleleng.
Ironisnya, gerakan terselubung tersebut pun seolah bertentangan dengan yang dibiuskan Jro Ray Yusa yang akan turut menjajal kemampuan mesin politik Gerindra dalam bertarung di Pilkada Buleleng.
Hal tersebut seolah mensyaratkan pernyataan Ray Yusa pada pemberitaan sebelumnya yang sempat menyebut menjatuhkan pilihan kepada paket yang sehati dalam visi-misi membangun Buleleng.
Terkait dengan pilihan politik tersebut, Gerindra sampai berita ini di unggah belum menyatakan sikapnya selain maju dalam Pilkada Buleleng 2017.
Pernyataan terakhir yang disampaikan Ray Yusa pun masih tegas menyatakan diri bertahan dengan komitmen awal untuk maju dan mencari koalisi untuk pasangan Gerindra dalam hajatan pesta demokrasi satu-satunya di kawasan Bali Utara pada 2017. adi/hai
Komentar