PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pedagang Bendera Menjamur Jelang Tujuh Belasan

Senin, 08 Agustus 2016

00:00 WITA

Klungkung

4035 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Klungkung, suaradewata.com – Bak jamur di musim penghujan, keberadaan pedagang bendera Merah Putih marak menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI. Pedagang musiman ini bermunculan di sejumlah titik ruas jalan di Klungkung. Mereka mencari tempat stategis untuk memajangkan barang dagangan dan berusaha menggaet pembeli sebanyak-banyaknya.

Asep salah satunya. Pedagang bendera asal Jawa Barat ini mengaku sudah beberapa hari ini mengadu nasib menangguk keuntungan dari menjual bendera. Sebelumnya, Asep adalah buruh bangunan, khusus menggarap pemasangan plafon gypsum. Dia terpaksa cuti dari pekerjaannya mencoba mengambil keuntungan besar setiap tahunnya. “Lumayan keuntungannya, kami biasa menyebutnya berkah tahunan,” beber Asep salah satu penjualan Bendera saat di temui di Bypass Tiying Adi, Dawan Klungkung Senin (8/8/2016).

Setidaknya, menurut Asep, sekitar 30 orang temannya asal Jawa Barat yang ikut mengadu nasib berjualan di seputar wilayah Klungkung. Mereka menyebar di setiap titik strategis jalan di Klungkung. Berbagai ukuran bendera ditawarkan, mulai dari ukuran 10x15 cm meter hingga ukuran 4x5 meter. Harganyapun beragam mulai dari lima ribu sampai ratusan ribu tergantung besar kecilnya ukuran bendera.

Asep mengaku dari hasilnya berjualan, perhari dia mampu mengantongi uang sebesar 500 ribu rupiah. Angka ini lebih kecil bila dibandingkan pendapatan tahun lalu, dimana asep mampu meraup penjualan sebesar satu juta rupiah per hari.

“Penjualan lesu sekarang Bli, kemungkinan diakibatkan tahun ajaran baru uang lebih diporsir untuk biaya sekolaah anak,” ujarnya seraya menyebutkan makin banyaknya jumlah pedagang bendera dan ketatnya saingan juga menjadi penyebab minimnya pendapatannya.

Belajar pengalaman tahun seblumnya, ramainya pembeli biasanya terjadi pada tiga hari jelang 17 Agustus. jul/hai

 


Komentar

Berita Terbaru

\