Puluhan Kios di Pasar Amlapura Timur Dibobol Maling
Rabu, 03 Agustus 2016
00:00 WITA
Karangasem
3332 Pengunjung
Amlapura, suaradewata.com - Kasus pencurian yang hampir setiap hari terjadi di Pasar Amlapura Timur, Karangasem, mulai membuat ratusan pedagang di pasar induk dan tertua di Karangasem itu resah. Mereka menganggap pasar sudah tidak aman lagi dan mempertanyakan kinerja petugas keamanan pasar. Sejumlah pedagang yang menjadi korban pencurian, kepada awak media Rabu (03-08-2016) mengatakan setiap harinya ada dua hingga tiga pedagang yang kiosnya dibobol maling.
“Sudah puluhan pedagang yang kiosnya dibobol maling! Kalau bisa dibilang hampir setiap hari ada pedagang yang berteriak kiosnya kemalingan,” kata Junaedi (45) salah seorang pedagang asal Karang Cermen, Karangasem.
Dan pada hari ini saja, tercatat ada dua orang pedagang yang melaporkan kiosnya dibobol maling kepada pihak Kepala Pasar, kedua pedagang itu masing-masing Abdurahman (40) dan Helmi (38) pedagang asal Lingkungan Ampel, Karangasem. Kedua pedagang ini dan belasan pedagang lainnya yang menjadi korban pencurian mengaku heran dengan aksi komplotan pencuri yang mereka sebut cukup profesional.
Pasalnya, dalam setiap aksinya si pencuri bisa dibilang cukup rapi dan nyaris tidak meninggalkan jejak atau bekas kerusakan. Para pedagang yang menjadi korban pun menduga jika pencurinya adalah orang dalam, sebab si pencuri masuk kedalam kios pada malam hari dengan menggunakan kunci Rolling Door palsu, dan setelah menggasak uang dan barang dagangan milik korban di dalam kios, pencuri terlebih dulu merapikan kembali barang dagangan korbannya sebelum kabur.
“Kami juga heran pak! Sama sekali tidak ada pintu atau kunci yang dirusak. Sepertinya malingnya ini profesional dan menggunakan kunci palsu,” ungkap Helmi, yang mengaku kehilangan uang Rp. 1,5 juta berikut barang dagangan berupa dompet dan tas.
Hal yang sama juga diungkapkan korban pencurian lainnya yakni Nengah Suji (55), maling itu diperkirakannya beroperasi pada malam hari. “Saya kehilangan HP, uang dan peralatan kosmetik mahal dagangan saya,” sebutnya. Sebenarnya dia dan pedagang lainnya yang menjadi korban sudah berulang kali melapor ke Kepala Pasar, namun jawaban yang mereka terima juga sama yakni disuruh hati-hati menaruh barang.
“Masak waktu melapor kami malah disuruh membawa barang dagangan kami kerumah! Saya ini kan jualan sepatu, tas dan barang konveksi lainnya! kalau diabwa pulang kan gak mungkin karena harus ngangkut pakai truk!” ketusnya.
Kenapa tidak melaporkan aja langsung ke Polres Karagasem? “Kami bukannya tidak mau melapor ke Polres Karangasem, tapi kami tidak mau melangkahi Kepala Pasar, makanya kami melapor dulu ke Kepala Pasar biar mereka yang melaporkan ke polisi,” usulnya. Dan anehnya lagi, kejadian pencurian ini hanya terjadi di Lantai II yang merupakan komplek kios pedagang konveksi, palen, dan perhiasan emas.
Dipihak lain, Kepala Pasar Amlapura, Wayan Gina Astawa, kepada wartawan juga membenarkan terkait laporan pencurian dari para pedagang di Lantai II itu. “Ya memang benar ada pencurian, terakhir ada lima orang pedagang yang melaporkan kiosnya dibobol maling!” akunya.
Sebenarnya kata dia, itu merupakan tanggung jawab petugas keamanan pasar. Selama ini ada enam orang petugas keamanan, dan malam juga ada yang bertugas. “Nah pertanyaannya apakah mereka malamnya bertugas atau bagaimana?” celetuknya.
Terkait kasus pencurian yang berulangkali terjadi di Pasar Amlapura itu, pihaknya juga sudah melaporkannya ke Disperindag dan Bagian ekonomi. “Kami sudah melapor dan mereka bilang masih dipikirkan untuk dicarikan solusi,” tandasnya. Pihaknya mengusulkan agar di pasar dipasangi CCTV untuk memantau keamanan pasar. nov/ari
Komentar