PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Dewan Minta Penyuluh Pertanian Jangan Malas

Senin, 01 Agustus 2016

00:00 WITA

Tabanan

4503 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Dampak perubahan cuaca ekstrem, telah menyebabkan berbagai tanaman rawan terserang hama dan penyakit. Selain itu, berbagai persoalan dibidang pertanian juga banyak dikeluhkan para petani. Oleh karena itu, kalangan DPRD Bangli meminta para penyuluh pertanian jangan malas.

Para penyuluh pertanian ini, diharapkan lebih rajin turun kelapangan guna mengetahui persoalan yang dihadapi para petani. Demikian terungkap saat rapat kerja Komisi II DPRD Bangli dengan  Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan (P3) Kabupaten Bangli serta dinas Peternakan dan Perikanan Darat Bangli, Senin (1/8/2016) di Ruang Rapat DPRD Bangli.

Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi II DPRD Bangli I Nengah Sugiman didamping Kadek Krisnawa serta dihadiri  seluruh anggota Komisi II DPRD Bangli.  Sementara dari Dinas P 3 dihadiri  Plt  Kadis  Ni Wayan Manik.  Saat itu, Wayan Wirya meminta penyuluh pertanian Bangli jangan malas. Pasalnya, kehadiran mereka sangat dinantikan petani. “Selama ini petani, ibarat ayam kehilangan induk. Karena itu, kehadiran para penyuluh pertanian sangat diharapkan petani,” jelasnya.

Selama ini, lanjut dia, petani  justru lebih banyak mengembangkan komoditi berikut penanganan penyakit maupun hama hanya mencontoh sesama petani.  “Kami harap dinas menurunkan petugasnya, petani selama ini sangat menantikannya,”pinta dia.

Di bagian lain, Wirya juga sempat menyoroti kondisi hutan lindung di Kintamani. Dimana, dia melihat hutan hanya kelihatan rimbun di depan namun bila ditelisik lebih ke dalam maka kondisinya makin memprihatinkan.

Sementara anggota DPRD Ketut Mastrem menambahkan,  mestinya dinas  melakukan penangan dari hulu hingga ke hilir. Untuk menyukseskan petani, dinas mestinya memberikan pendampingan. “Penanganan  pasca panen juga mesti diperhatikan. Jadi untuk peningkatan pemasaran perlu dibangun pasar induk,” pintanya.

Sedangkan anggota Komisi II I Nyoman Gelgel Wisnawa justru menyoroti masalah RPJMD dibidang pertanian dan peternakan. Dimana dia melihat  RPJMD, belum ada pengembangan terbaru. Padahal, dalam RPJMD  ini perlu dibuat gebrakan yang terbaru guna mengangkat sektor pertanian Bangli. “Saya melihat RPJMD masih monoton, belum ada hal terbaru yang dibidik dalam mengembangkan komoditi pertanian dalam arti luas,” pungkasnya.

Dia lebih jauh meminta Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan agar segera menyikapi masalah itu. Bila dalam kawasan hutan lindung bukan menjadi kewenangan  daerah, maka dia mendesak agar dinas mengkoordinasikannya ke Pemprov Bali. “Kita minta dinas bersurat ke Pemrop Bali agar hutan ini segera diperbaiki. Bila tidak maka hutan Kintamani bakal habis,” ujarnya.

Sementara Plt Kadis P3 Bangli Ni Wayan Manik menjelaskan mengapresiasi terhadap masukan yang diberikan anggota dewan. Dia berharap apa yang dilontarkan anggota dewan tidak saja dilontarkan dalam rapat kerja saja. Dia berharap masukan-masukan untuk pengembangan pertanian yang bermuara pada kesejahteraan petani, agar diberikan setiap saat.

“Kita akan selalu terbuka atas masukan teman-teman di legislatif,”katanya, sembari mengaku akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja penyuluh pertanian yang banyak dikeluhkan. ard/hai

 


Komentar

Berita Terbaru

\