PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Poem Of Colors Dosen ISI Di Museum Neka

Selasa, 26 Juli 2016

00:00 WITA

Nasional

3825 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Gianyar, suaradewata.com -  Sedikitnya 42 buah lukisan dan 2 buah patung hasil karya dari 26 Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar, mulai tanggal 26 Juli - 26 Agustus 2016  akan menghiasi dinding ruang pameran Museum Neka, Ubud, Gianyar.
 
Pameran karya seni lukis dan patung dengan mengambil tema warna, gambar dan stilistik (Poem of Colors) itu akan dipajang selama sebulan penuh. Demikian terungkap dalam jumpa pers yang dihadiri I Wayan Kun Adnyana (pelukis), Jean Couteau (pengamat dan dosen seni) , Ketut Murdana (perupa), Dekan FSRD ISI Denpasar Ni Made Rinu;  Ketua Panitia Pameran I Made Ruta dan pemilik museum Pande Wayan Suteja Neka di Museum Neka, Ubud, Gianyar, Senin (25/7).
 
Dekan FSRD ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu mengatakan pameran ini sebagai refleksi dari sang pendidik terhadap bidangnya yang juga akan mentransfer ilmunya kepada  mahasiswa di jurusannya. Sedangkan tema yang diambil dalam pameran ini adalah warna, gambar dan stilistik (Poem of Colors). “Ide dan gagasan yang tertuang dalam pameran ini dari penjelajahan ekplorasi ke dalam media,“ terang Dekan FSRD Made Rinu.
 
Pemiliki Neka Art Museum, Wayan Pande Suteja Neka mengatakan  perlu adanya dialog antara museum dengan lembaga pendidikan seni, „Dimana kampus sebagai medan praktek pembelajaran, studi wacana. Sedangkan museum hadir sebagai sumber pengetahuan dan subyek riset,“ beber Suteja Neka. Neka sendiri menilai ekplorasi warna yang disuguhkan lebih mendekati pada puisi warna dan menampilkan warna alam tropis yang meriah.
 
Dosen yang juga pengamat dan kritikus seni, Jean Couteau menyebutkan walau tampil dengan Poem Colors yang bebas, sebagian besar perupa menampilkan analisis bentuk akademis klasik modern.Dalam penampilan karyanya, kultur Bali masih terasa kental. Dimana kekayaan filsafat Bali dituangkan dalam lukisan,“ jelas Couteau. Bahkan dirinya tidak menampik sebagian karya dari dosen sudah berkelas dan sebaliknya masih standar. Dari 20 perupa itu antara lain karya Sujana (Suklu),  karya Made Ruta dan karya lainnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\