PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kodim 1619/Tabanan Tanam Padi di Rejasa

Senin, 11 Juli 2016

00:00 WITA

Tabanan

3665 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Sumbangsih Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bidang pertanian kembali dilakukan Komando Distrik Militer (Kodim) 1619/Tabanan pada Senin (11/7/2016). Hal tersebut dilakukan dengan melanjutkan kembali program tanam padi di Subak Rejasa, Kecamatan Penebel.

Setidaknya, 30 orang personil TNI dikerahkan untuk menjalankan program tersebut. Dan, seperti yang sudah pernah dilakukan, kegiatan ini bertujuan kembali mengangkat motivasi petani untuk menanam padi.

Dengan terangkatnya motivasi para petani, Tabanan sebagai kabupaten yang selama ini dijuluki Lumbung Beras Bali mampu berkontribusi bagi program swasembada pangan. Seperti yang dicanangkan antara TNI dan Kementerian Pertanian dalam kerja sama yang telah disepakati.

"Ini merupakan kerja sama antara TNI dengan Kementerian Pertanian. Kami ikut bersama masyarakat, khususnya petani, bertanam padi. Sehingga para petani terangkat motivasinya untuk menanam dan pada akhirnya mampu mengangkat produksi padi di Tabanan,” jelas Komandan Kodim (Dandim) 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan di sela-sela kegiatan.

Dalam hal kegiatan ini, sambung dia, pihaknya siap membantu menanam padi bagi para para petani yang lahannya belum digarap atau ditanami. “Kami sudah berkomitmen kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Bagi petani yang lahannya belum ditanami, kami dari Kodim 1619/Tabanan siap membantu,” imbuhnya.

Kegiatan ini sendiri juga dihadiri oleh BP3K sekaligus BPL Penebel, UPTD  Pertanian Kecamatan Penebel, Kasdim Mayor Kav I Nyoman Salindra, Danramil 1619-08/Penebel Kapten Inf Eko Budi Bakti, dan Pasiter Perwira Staf Teritorial Lettu Inf Wongso SH.

Sementara itu, Sekretaris Subak Rejasa Gusti Made Artayasa mengungkapkan, dengan adanya kegiatan yang dimotori Kodim 1619/Tabanan tersebut, pihaknya sangat berharap para petani kembali termotivasi untuk menjalankan usahanya. Terutama pada budidaya padi. "Dengan kegiatan ini kami berharap semangat petani untuk menanam padi bangkit lagi,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini motivasi petani untuk bertanam padi merosot akibat berbagai persoalan. Salah satunya masalah harga jual padi pasca panen yang masih relatif rendah.

"Kami berharap pemerintah juga secara terus-menerus memperhatikan petani. Berikan petani harga jual yang layak. Sebab selama ini harga lebih banyak ditentukan para penebas atau pembeli gabah. Dulu, harga padi dibeli Rp 400 ribu per kwintal dan dipotong ongkos Rp 70 ribu per kwintal. Jadi petani bersih mendapatkan Rp 330 ribu per kwintal," ungkap Artayasa.

Sementara itu BP3K sekaligus dari BPL Penebel yang juga termasuk mewilayahi wilayah Tegallinggah, Penatahan, dan Rejasa, I Made Sumandya menerangkan untuk masalah harga selama ini masih di atas HPP. Sehingga pemerintah belum perlu turun tangan menangani masalah harga karena sudah di atas HPP dan harga hasil panen tidak perlu dikendalikan lagi.

"Masalah harga selama ini masih di atas HPP sehingga pemerintah itu belum perlu turun tangan menangani masalah harga, belum perlu menurut saya karena sudah di atas HPP dan masalah harga hasil panen tidak perlu dikendalikan lagi," terangnya Made Sumandya.

Soal harga jual yang layak, dia menilai perlu diperhitungkan juga dari sisi obat-obatan yang relatif masih mahal dan tidak disubsidi. Sementara untuk pupuk sejauh ini sudah disubsidi. ang/hai

 

 

 

 

 


Komentar

Berita Terbaru

\