Sudiartana Ditangkap, Pastika Mengaku Sedih dan Prihatin
Jumat, 01 Juli 2016
00:00 WITA
Denpasar
3695 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Ketua Dewan Pembina DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mangku Pastika, mengaku sedih dengan kasus yang menimpa politisi Partai Demokrat asal Bali Putu Sudiartana. Pastika juga mengaku prihatin, karena ditangkapnya politisi asal Badung itu oleh KPK berdampak bagi Pulau Dewata.
Dampak dimaksud terutama mengenai keterwakilan Bali di DPR RI. Apalagi setelah Sudiartana ditangkap, Bali yang seharusnya memiliki sembilan wakil di Senayan, kini hanya tersisa tujuh wakil saja. Itu terjadi, lantaran jauh sebelumnya satu wakil dari Bali yakni Jero Wacik, bahkan belum sempat dilantik sebagai anggota DPR RI karena terjerat kasus korupsi.
"Kita prihatin. Sedihlah. Sekarang kita kurang dua lagi wakil di DPR RI. Bagi kita, tentu sedih sekali dengan kondisi ini," kata Pastika, saat ditemui wartawan usai sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Jumat (1/7/2016).
Soal langkah yang diambil Partai Demokrat terhadap Sudiartana, Pastika menyebut, hal itu sepenuhnya adalah kewenangan DPP Partai Demokrat. Adapun selaku Dewan Pembina, dirinya hanya sebatas melakukan pembinaan sekaligus memberikan masukan terkait hal-hal strategis menyangkut organisasi.
"Saya kira pusat sudah mengambil langkah. Pecat itu sudah pasti, karena SOP-nya memang begitu. Saya gak tahu langkah berikutnya, apakah PAW atau seperti apa. Yang jelas itu ada yang urus, saya Dewan Pembina aja," tandas Pastika, yang juga anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota Komisi III Bidang Hukum DPR RI Putu Sudiartana, di Jakarta, Rabu (29/6/2016) pagi. Politisi Partai Demokrat asal Bali itu ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) bersama dengan dua orang staf pribadinya Novianti dan Ipin serta seorang pengusaha bernama Mukhlis. san
Komentar