Dewan Sayangkan GOR Undiksha Mangkrak
Rabu, 15 Juni 2016
00:00 WITA
Buleleng
5599 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Ketua Komisi II (Bidang perekonomian dan pembangunan) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng, Putu Mangku Budiasa, menyesalkan mangkraknya proyek prestisius gelanggang lapangan tenis indoor milik Fakultas Olahraga dan Keguruan (FOK) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja yang berada di Desa Jinengdalem, Kecamatan/ Kabupaten Buleleng.
“Saya pribadi prihatin kalau bangunan tenis indoor milik Undiksha yang seharusnya bisa tetap dibangun justru mangkrak. Apalagi pembangunan sarana prasarana olahraga tersebut diperkirakan membutuhkan biaya tinggi. Setidaknya di masa depan bangunan bisa dinikmati mahasiswa dan meningkatkan prestasi olahraga tenis di Buleleng,” ujar Budiasa, Selasa (14/6).
Bangunan lapangan tenis indoor itu terpantau berdiri kokoh berisi puluhan tiang pancang di berbagai sudut sisi. Pembangunan terkesan mangkrak dan di sekelilingnya tampak semak belukar menutupi areal lapangan tenis indoor yang dirancang berkelas internasional dan satu-satunya di Bali. Tidak ada aktifitas pekerjaan apapun di atas lokasi proyek prestisius tersebut.
Padahal, kata Budiasa, bangunan lapangan tenis indoor rencananya sempat akan digunakan dalam rangkaian Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2015 namun akhirnya batal karena proyek belum tuntas dikerjakan. “Jika memang sebelumnya sempat terjadi kasus di proyek prestius ini, maka tentu harus dipilah antara penegakan hukum dan pembangunannya. Ini agar proyek pembangunan supaya tetap jalan sesuai ketentuan berlaku. Kalau tidak ada masalah maka saya berharap bisa kembali dilanjutkan,” tegas Budiasa. Hal tersebut disampaikan terkait kasus dugaan mark up pembelian lahan yang berujung indikasi korupsi hingga menyeret sejumlah nama menjadi tersangka.
Gelanggang di masa depan digunakan lokasi civitas akademika Undiksha dan dilengkapi beberapa bangunan penunjang Kampus FOK dan GOR FOK Undiksha berada dalam satu lingkungan. “Artinya saya prihatin dengan kondisi bangunan indoor demikian dan siapapun yang berkompeten terhadap infrastruktur milik Undikhsa tersebut harus mengambil tindakan cepat untuk kepentingan umum,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Undiksha Singaraja, Nyoman Jampel, saat dikonfirmasi terkait dengan kelanjutan pembangunan tersebut membenarkan mangkraknya bangunan tersebut memang terkait masalah pendanaan. Pasalnya, pasca pengurangan anggaran pusat kepada kementrian bidang Dikti mencapai 1,8 Triliun, ternyata berpengaruh terhadap penyelesaian bangunan tersebut.
Komentar