PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jenasah Anggota Ormas Itu Akan Langsung Dikremasi Di Mumbul

Senin, 06 Juni 2016

00:00 WITA

Bangli

36776 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Tewasnya I Dewa Gede Artawan (31), anggota salah ormas besar di Bali yang diserang dan ditebas orang bercadar di Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarganya di Dusun Payuk, Peninjoan, Tembuku, Bangli. Terlebih, hingga Senin (06/06/2016) jasad korban belum bisa dipulangkan ke rumah duka. Bahkan informasi terbaru, jasad korban yang saat ini masih di RSUP Sanglah, rencananya akan langsung dikremasi di Mumbul tanpa dipulangkan terlebih dahulu ke rumah duka.

Bendesa Desa Pakraman Payuk, Nyoman Mudita saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya rencana tersebut. Disampaikan, sesuai kesepakatan pihak keluarga bersama para prajuru adat desa Pakraman setempat, prosesi kremasi jasad korban akan dilakukan Kamis (09/06/2016) mendatang. “Belakangan ini, di wilayah desa Pakraman Payuk banyak odalan dilakukan di merajan atau dadia warga kami. Karena itu, sesuai hasil koordinasi pihak keluarga bersama para prajuru, sudah disepakati jenazah korban akan langsung dikremasi ke Mumbul dari RSUP Sanglah,” jelasnya.

Lebih lanjut, selama ini pihaknya sama sekali tidak mengetahui korban masuk sebagai salah satu anggota ormas di Bali. Dia baru tahu, korban sebagai anggota Ormas setelah kasusnya mencuat dipublik. Kata Mudita, selama ini pihaknya mengaku sudah berulang kali menghimbau warganya agar tidak ikut-ikutan masuk ormas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya tahu korban masuk ormas justru setelah kasusnya mencuat. Selama ini, kami sudah sering menghimbau masyarakat untuk tidak ikut-ikutan masuk ormas. Sementara untuk korban, karena tinggal di luar Bangli, sehingga saya tidak bisa menjangkaunya,” sebutnya.

Pihaknya juga menyampaikan, tidak ada kecurigaan warganya masuk ormas karena memang tidak pernah ada baliho maupun spanduk ormas yang selama ini dipasang di wilayah desa Pakraman Payuk. Sebelumnya, orang tua korban I Dewa Nyoman Degdeg (58) dan Desak Ayu Sukerti (53) tampak shock setelah mengetahui informasi kematian anak sulungnya itu. Kelurga yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini, sama sekali sekali menyangka putra pertama dari tiga saudara itu akan meninggal dengan cara sesadis itu.

Karena itu, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan berharap polisi segera bisa mengungkap pelakunya. “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada pak polisi,” ujarnya ayah korban lugu, dengan suara tersedak menahan tangis.  Terlebih kematian korban yang merupakan tulang punggung keluarga ini meninggalkan seorang balita yang masih berusia empat tahun, Dewa Ayu Krisna. Sementara istri korban, Jro Nyoman Sridini, yang bekerja sebagai tenaga teraphis di India, setelah mendengar kabar kematian suaminya sempat histeris dan kini telah beranjak untuk pulang kampung. ard


Komentar

Berita Terbaru

\