PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gerindra Konsisten Usung Kader dan Manuver Koalisi

Senin, 06 Juni 2016

00:00 WITA

Buleleng

3853 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Buleleng yang tahapannya sudah dimulai ternyata tak membuat partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merubah manuver koalisi. Niat mengusung kader untuk maju sebagai calon Bupati masih tetap menjadi komitmen di tubuh partai besutan Prabowo Subianto itu.

Kondisi tersebut didukung dengan belum munculnya kesepakatan dalam tubuh Koalisi Bali Mandara (KBM) yang masih “ruwet” atau belum ada komitmen berkoalisi dan mengedepankan siapa calon yang nantinya di usung.

Terlebih, arus politik bawah yang masih kuat mendesak Ketua DPC Gerindra Kabupaten Buleleng yakni Jro Nyoman Rai Yusa untuk maju sebagai calon Bupati dalam Pilkada Buleleng 2017. Dan ditambah statemen Ketua DPD Gerindra Bali yakni Ida Bagus Putu Sukarta yang dalam beberapa kali pernyataannya mengharapkan Gerindra Buleleng menampilkan kadernya dalam perhelatan tersebut.

Terlebih, peluang Rai Yusa mendapat rekomendasi tanpa hambatan merupakan sebuah wacana politik yang sudah final serta tidak lagi menjadi kekisruhan yang membuat kader serta basis masa menjadi ambigu. Sehingga, Rai Yusa pun mengaku masih memantapkan manuver koalisi sebagai prioritas utama gerakan partainya untuk mempersiapkan Pilkada Buleleng 2017. Hal tersebut terkait kebutuhan melengkapi persyaratan mutlak yang hanya membutuhkan satu partai dengan keterwakilannya di Dewan Buleleng melengkapi angka minimal persyaratan.

Rai Yusa yang dikonfirmasi awak media, Minggu (5/6/2016), mengakui desakan DPD serta kader Gerindra Buleleng masih menjadi amanah baginya untuk tetap maju Pilkada 2017. Ia yang digadang-gadang sejak awal untuk terus maju, mengaku masih terus melakukan komunikasi ke eksternal partai termasuk ditubuh KBM.

Menurut Rai Yusa, dengan misi dan visi perjuangan Gerindra mulai tingkat pusat hingga daerah yang tetap konsisten, tentunya harus diwujudkan dengan mengambil alih kepemimpinan. Sehingga, lanjutnya, konsep pembangunan bersama rakyat yang selama ini terus digelorakan Gerindra mampu terwujud secara maksimal.

“Kami di internal masih konsisten dengan perjuangan memimpin Buleleng ke depan. Kepercayaan yang diberikan kepada saya baik dari DPD maupun rekan-rekan di DPC hingga struktur ranting pun tetap saya jadikan amanat dan harus berhasil. Kecuali kehendak Ida Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan yang menginginkan lain,” ujar Rai Yusa menegaskan.

Terlebih, lanjutnya, wacana pimpinan di tingkat DPD Gerindra Bali disetiap agenda pertemuan baik internal partai maupun eksternal selalu mengharapkan kadernya yang maju. Sehingga, seluruh kader yang ada di tingkat bawah termasuk dirinya mengatakan akan terus bergerak membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh politik baik di Buleleng hingga tingkat pusat.

Tapi, imbunya, tujuan koalisi pun bukan artinya membuat Gerindra Buleleng harus membabi buta menerima semua tawaran. Dikatakan, koalisi yang nantinya terjalin merupakan gerbong politik yang secara program hingga gerakan masa ditingkat bawah betul-betul satu tujuan dengan Gerindra.

“Kapan saya pernah menyerah untuk terus berjuang membangun Buleleng. Walau belakangan nasib politik kurang mujur, itu hal yang biasa dalam sebuah pertarungan. Dan kami seluruh kader diajarkan oleh Ketua Dewan Pembina (Prabowo Subianto) untuk menerima dengan lapang dada tapi setelah berusaha semaksimal mungkin,” katanya.

Hal tersebut terkait sejumlah selintingan dari kubu kontra yang menganggap sikap Rai Yusa untuk maju mencalonkan diri merupakan sebuah ego sepihak setelah mengalami kekalahan dalam Pilkada sebelumnya.

Bahkan, ia pun menertawai statemen miring tersebut ketika diungkap wartawan terkait penilaian negatif yang diakui bukan kali pertama didengarnya. Malah, lanjutnya, hujatan dari sejumlah oknum yang ditenggarai dari kubu kontra selalu dijadikan cambuk untuk tetap semangat memimpin kabupaten tempatnya dilahirkan.

“Ini masalah idealisme membangun Buleleng yang butuh hati nurani serta kejujuran seorang pemimpin serta seluruh personilnya. Masalah keberuntungan selama ini yang belum berpihak, itu kan bukan berarti orang harus berhenti berusaha dan hilang semangat. Selama ini saya belum pernah mundur kok, dan artinya membuktikan bahwa saya tidak pernah menyerah. Teman-teman yang muda seharusnya seperti itu. Masak kalah sama saya,” kata Rai Yusa sambil tertawa.

Yang jelas, imbuh Rai Yusa, tanpa koalisi tentu Gerindra tidak akan bisa maju mengusung calon dari kader sendiri. Dan untuk posisi wakil, diharapkan dari kader duet  Gerindra nanti di Pilkada Buleleng atau bisa saja lain kader yang menjadi rekomendasi partai paketan Gerindra. Itu pun, lanjut Gerindra, tentu harus berdasarkan pertimbangan serta pembahasan matang serta dasar yang jelas.

“Apabila tidak ada lagi koalisi dan itu sudah mentok semuanya. Ya, kami pilih berkoalisi dengan masyarakat, karena tanpa masyarakat kami tidak akan ada apa-apanya. Tapi itu jika memang sudah tidak memungkinkan berkoalisi," paparnya sambil mengumbar tawa.

Disinggung soal KBM, Rai Yusa membantah ketidak jelasan antar para Ketua Partai yang ada di dalam tubuh pemenangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika tersebut. Menurutnya, komunikasi yang dilakukan KBM selama ini terus intensif berlangsung baik melalui rapat-rapat maupun pembicaraan santai.

" KBM tidak mengambang. Hanya saja masih belum final pembahasannya soal calon. Tapi tentu akan segera ada titik temu dan semua pertanyaan masyarakat maupun kalangan pengamat politik akan terjawab dalam waktu dekat ini. Sabar saja dan tunggu bagaimana hasilnya,” pungkas Rai Yusa. adi

 


Komentar

Berita Terbaru

\