Golkar Harapkan Gerindra Tetap Bersama KBM
Minggu, 05 Juni 2016
00:00 WITA
Denpasar
3550 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com – Manuver Partai Gerindra jelang Pilkada Buleleng 2017 tak membuat Koalisi Buleleng Mandara (KBM) kalang kabut. Sebab tanpa Partai Gerindra, koalisi yang sejak awal diperkuat enam partai politik itu masih bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Walau demikian, koalisi tetap berharap Partai Gerindra tak memilih jalan sendiri.
Harapan ini disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Minggu (5/6/2016). Menurut dia, pihaknya menghormati keputusan Partai Gerindra yang tidak ingin diatur partai lain dalam perjuangannya agar salah satu kadernya dapat maju sebagai calon bupati atau wakil bupati Buleleng.
"Kami akan terus mengajak Partai Gerindra untuk mencari titik temu agar KBM tetap dapat mengusung calon dalam Pilkada mendatang," kata Sugawa Korry yang juga Koordinator KBM.
Ia menambahkan, apabila nantinya tidak ada titik temu antara Partai Gerindra dengan KBM, maka pihaknya tidak dapat memaksakan kehendak dan menghormati apapun keputusan Partai Gerindra.
"Kita hormati keputusan Partai Gerindra. Tetapi yang namanya koalisi kan bersama-sama dalam satu pemikiran, satu konsep, kan begitu. Kalau ada perbedaan, ya disatukan. Kalau tidak, ya sudah," tandas Sugawa Korry, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng.
Terkait keinginan Partai Gerindra, agar kadernya Jro Nyoman Rai Yusha dapat diusung, Sugawa Korry menegaskan, hal itu bukan tidak mungkin dapat dilakukan. Syaratnya, Ray Yusha yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Buleleng memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei yang sedang dilakukan oleh partai-partai di KBM. "Siapapun yang punya potensi, kita prioritaskan. Kalau misalkan Pak Ray Yusha itu elektabilitasnya tinggi, kita usung dia kok," tegas Sugawa Korry.
Partai Gerindra sendiri membutuhkan dukungan partai politik lainnya dalam koalisi, untuk memuluskan niatnya mengusung Rai Yusha. Sebab hanya dengan modal 6 kursi di DPRD Kabupaten Buleleng, membuat Partai Gerindra tak bisa mengusung sendiri pasangan calon dalam Pilkada Buleleng. "Kami menyadari, hanya dengan koalisi kami bisa mengusung calon di Pilkada Buleleng. Tetapi biar bagaimanapun, kami tetap berjuang agar kader kami yang nantinya diusung," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta.
Soal langkah Golkar dan Demokrat yang seakan-akan kekeh untuk mengusung Rochineng sebagai calon bupati, Sukarta menegaskan bahwa Partai Gerindra tak mau diatur oleh partai lain. Hal tersebut karena masing-masing partai politik memiliki mekanisme serta target tersendiri dalam setiap hajatan suksesi kepemimpinan.
"Bahwa benar kami membutuhkan dukungan partai lain dalam koalisi. Tapi itu bukan berarti, bahwa kami bisa diatur. Kami punya mekanisme tersendiri, juga punya target, sehingga kami tidak mau diatur partai lain, ya bisa pikir sendiri lah maksud saya apa," tegas Sukarta. san
Komentar