Artawan Tewas Dengan 8 Luka Sabetan
Sabtu, 04 Juni 2016
00:00 WITA
Denpasar
5175 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Tim forensik instalasi RSUP Sanglah Denpasar telah melakukan tindakan pemeriksaan luar terhadap jenasah Dewa Gede Artawan (30), korban penebasan oleh sekelompok pria bercadar di Banjar Dentiyis Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (03/06/2016). Dari hasil pemeriksaan tersebut, tim kedokteran forensik menemukan ada delapan luka terbuka yang di tubuh jenasah.
Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit mengatakan bahwa pihaknya menerima jenasah warga Banjar Payuk, Peninjoan, Tembuku, Bangli tersebut pada pukul 16.05 wita. Kemudian, sekitar pukul pada pukul 16.30 wita tim kedokteran forensik melakukan tindakan pemeriksaan luar (PL).
Kata dokter Alit, luka-luka tersebut berada di bagian dada sebelah kanan, punggung, paha sebelah kanan yang berjumlah dua buah, paha kiri, serta bagian tungkai sebelah kanan. “Luka-luka tersebut akibat kekerasan sabetan senjata tajam. Untuk waktu kematiannya diperkirakan kurang lebih sudah delapan jam dari dimulainya pemeriksaan,” katanya.
Diperjelas dr Alit, luka fatal yang dimungkinkan penyebab dari kematian terdapat pada bagian dada sebelah kanan yang mengalami luka tusuk. “Berdasarkan gambaran lukanya, bagian anggota gerak atas di lengan kanan dan kiri, itu merupakan luka tangkisan dari korban.
Sementara bagian dada kanan itu menunjukan luka tusuk,” katanya. Hingga malam ini, pihaknya mengaku belum bisa melakukan outopsi karena masih menunggu surat persetujuan dari pihak keluarga.
Sementara itu, Paman korban, Dewa Putu Arjana (40), mengatakan jika pihak keluarga sangat terkejut ketika mendengar kejadian yang menimpa korban. Kata dia, korban yang berasal dari Banjar Payuk, Peninjoan, Tembuku, Bangli ini sudah berkeluarga dan dikarunia satu orang anak perempuan yang berusia empat setengah tahun. "Kami sekeluarga sangat sedih dengan kabar ini, istrinya masih jadi TKW di India dan anaknya masih kecil. Sekarang anaknya sendiri di rumah," ujarnya.
Keluarga berharap agar pihak kepolisian bisa menemukan pelakunya. Pantauan di RS Sanglah tampak sejumlah pria berbadan kekar berdatangan memenuhi halaman parkiran ruang jenasah tempat korban yang diduga merupakan anggota dari ormas Laskar Bali. Tampak juga polisi menjaga ketat sekitar kawasan RS. ids
Komentar