Jelang Bulan Ramadhan, Harga Sembako Merangkak Naik
Rabu, 25 Mei 2016
00:00 WITA
Klungkung
4358 Pengunjung
suaradewata.com
Klungkung, suaradewata.com - Menjelang memasuki bulan Ramadhan, harga sejumlah bahan bumbu di pasar Galiran Klungkung terus merangkak naik. Kenaikan harga sudah terjadi sejak seminggu lalu diawali dengan harga bawang merah yang menembus harga Rp 35 ribu per kilogram. Kenaikan harga bawang merah juga dibarengi kenaikan harga bawang butih yang kini tempus pada harga Rp 32 ribu per kilogram. Sebelumnya, bawang putih hanya berkisar pada harga Rp 28 ribu per kilo.
Tidak hanya itu, harga cabe keriting juga ikut mengalami kenaikan. Harga cabe keriting kini bertengger pada harga Rp 20 ribu per kilogram, meningkat Rp 5 ribu rdari harga semula yang hanya Rp 15 ribu per kilogram.
Menurut Ni Ketut Ariasih (37), salah satu pedagang bahan bumbu di pasar Galiran, kenaikan harga diperkirakan akibat sedikitnya pasokan yang datang ke pasar Galiran. Biasanya barang jenis bahan bumbu ini didatangkan dari pulau Jawa dan Lombok. Disamping itu, bawang yang biasanya juga sebagian disuplai dari petani di wilayah Kintamani kini mulai berkurang. “Kami belom tau kenapa dipasaran sulit mencari bawang Kintamani, kemungkinan terjadi gagal panen di wilayah tersebut,’’ terang Ariasih.
Tidak seperti harga bahan bumbu lainnya, harga cabe besar malah mengalami penurunan. Penurunan terjadi hampir sebesar Rp 6 ribu rupiah per kilogram. Sebelumnya harga cabe merah sempat mengalami kenaikan hingga mencapai harga 18 ribu rupiah per kilo, namun sejak tiga hari ini harga terus menurun hingga belakangan per kilo hanya berkisar pada harga Rp 12 ribu per kilogram. “Harga tergantung dari jumlah pasokan, jika banyak datang maka harga akan turun,’’ tegasnya.
Selain harga bumbu keniakan juga terjadi pada harga beras. I Komang Ariawan, pemilik toko beras Dharma di Jalan Nakula Semarapura, menuturkan jika kenaikan hampir bersamaan dengan kenaikan harga bahan bumbu sekitar seminggu lalu. Ariawan menyebutkan jika minimnya pasokan beras berdampak harga beras di Klungkung terus merangkak naik. Kenaikan terjadi antara Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu per kwintal pada tingkat distributor. Kenaikan itupun pun tidak hanya terjadi pada beras dari Jawa, tapi juga rata-rata terjadi terhadap beras lokal Bali.
“Keniakan disebabkan karena dikuranginya tonase angkut truck melewati jembatan timbang Cekik Jembrana. Dulu truck tonasenya dalam sekali angkut bisa 7-8 ton, tapi sekarang terbatas cuma sekitar 5 ton. Itulah yang menyebabkan pasokan beras saat ini seret," ungkap Komang Ariawan. Disamping itu, lanjutnya, kenaikan harga beras ini juga dikarenakan siklus rutin tahunan menjelang memasuki bulan Ramadhan. (jul)
Komentar