Gara-Gara Kabel, Penumpang Citilink Pilih Keluar Pesawat
Jumat, 20 Mei 2016
00:00 WITA
Badung
4847 Pengunjung
istimewa
Badung, suaradewata.com – Setelah kesalahan Air Asia yang menurunkan penumpang internasional ke terminal domestik kini giliran maskapai Citilink berulah. Pesawat dengan nomor penerbangan Q645 tujuan Surabaya tersebut berulah sehingga mengundang protes dari para penumpang. Para penumpang protes dan keluar dari pesawat. Bahkan sebelum keluar sempat terjadi adu mulut antara kru dan penumpang. Padahal para penumpang sudah berada dalam pesawat dan pesawat siap berangkat.
Seorang penumpang bernama Wepang memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Denpasar. Menurutnya, dalam jadwal, Citilink dengan nomor penerbangan Q645 tersebut akan terbang pukul 12.15 Wita. Karena itu para penumpang sudah ada berada di pesawat sekitar pukul 11.45 Wita.
"Kita sudah ada di pesawat. Mesin sudah nyala. AC juga sudah hidup. Pintu pesawat juga sudah tutup. Tetapi lama sekali, pesawat itu tidak jalan-jalan atau bergerak ke runway. Tidak lama kemudian, ada pengumuman dari pramugari yang menjelaskan soal permohonan maaf karena ada gangguan teknis. Penumpang diharap bersabar. Sampai dengan satu setengah jam kemudian, pesawat juga tidak bisa jalan," ujarnya.
Karena penasaran dan ketakutan terjadi sesuatu, beberapa penumpang bertanya langsung ke teknisi yang ada di dekat ruang kabin. Oleh teknisi dijelaskan jika ada kabel yang tidak terkoneksi sehingga ada bebera item mesin yang tidak berfungsi.
"Kami tidak mendapatkan penjelasan, kabel apa yang macet, hanya dibilang kabel saja, dan diminta bersabar," ujarnya.
Setelah menunggu hingga dua jam lebih, para penumpang pun panik. Perdebatan pun terjadi. Para penumpang meminta turun dengan paksa dari pesawat. Penumpang memaksa agar kru membukakan pintu pesawat. Pertengkaran itu pun berhasil. Teknisi dan kru akhirnya membukan pintu pesawat dan penumpang berhamburan keluar.
"Ada sekitar 40-an orang meninggalkan pesawat secara paksa dan memilih untuk membatalkan keberangkatannya," ujarnya.
Sesampainya di terminal keberangkatan, para penumpang dibiarkan terlantar. Upaya untuk mendapatkan kembali tiket atau uang pengganti juga mengalam banyak kesulitan.
"Tidak ada penjelasan sama sekali dari pihak maskapai bagi para penumpang yang memaksa keluar dari pesawat. Bahkan ketika diminta untuk melakukan refund tiket pun awalnya maskapai tidak bersedia. Namun beberapa penumpang mendesak dan sedikit keras memaksa, barulah para penumpang diberikan refound tiketnya," pungkasnya. (ids)
Komentar