Golkar Perjuangkan Amandemen UUD 45 dan Perubahan Sistem Pemilu
Selasa, 17 Mei 2016
00:00 WITA
Badung
4302 Pengunjung
suaradewata
Badung, suaradewata.com – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Tahun 2016, resmi ditutup oleh Menteri Dalam Negeri RI Tjahyo Kumolo, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5) sore. Penutupan Munaslub Partai Golkar ini, tak dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB), dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, mengaku puas dengan pelaksanaan Munaslub kali ini. Sebab, proses luar biasa ini sukses memilih dan menetapkan Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar, melalui cara yang demokratis.
Hanya saja, ARB mengingatkan seluruh kader Partai Golkar, sukses memilih nahkoda baru ini tak berarti tugas besar Partai Golkar sudah selesai. Sebab, masih ada sejumlah agenda penting lainnya yang akan dilakukan Partai Golkar ke depan.
Selain rekonsiliasi, setidaknya ada dua agenda penting yang akan menjadi fokus partai berlambang pohon beringin itu. Dua agenda penting yang dimaksudkannya adalah, menugaskan Fraksi Partai Golkar DPR RI untuk menyelesaikan UU Pemilu.
"Kita akan buat sistem Pemilu nanti dengan sistim proporsional tertutup untuk mengembalikan marwahnya,” tegas ARB, dalam acara penutupan yang juga dihadiri Wakil Ketua MPR RI Oemar Sapta, ini.
Satu lagi agenda penting Partai Golkar adalah memperjuangkan amandemen UUD 1945. "Kita perjuangkan amandemen UUD 1945 dengan mengemblikan batang tubuh ke mukadimahnya," tandas ARB. (san)
Komentar