PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Harga Gula Pasir Kian Meroket di Bangli

Selasa, 17 Mei 2016

00:00 WITA

Bangli

4576 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Sejak sepekan terakhir harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional di Bangli, terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dampaknya, masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga dibuat kaget dengan kenaikan harga yang begitu drastis itu.

Keterkejutan para konsumen itu cukup beralasan. Sebab, selain harga gula, sejumlah kebutuhan lain seperti bawang dan minyak goreng kemasan juga ikut naik.

Diduga kenaikan harga sejumlah kebutuhan ini, selain akibat cuaca buruk juga karena adanya pembatasan tonase truk pengirim barang di pelabuhan Gilimanuk.

Dari pantauan di Pasar Kidul Bangli pada Selasa (17/05/2016), kenaikan cukup tinggi terjadi pada harga gula pasir yang terus naik sejak sepekan terakhir. Awalnya, harga gula pasir Rp 10.000/kg hingga Rp 11.000/kg. Namun kini harganya sudah menembus Rp 16.000/kg.

Parahnya, kenaikan harga gula pasir ini diikuti dengan kenaikan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Salah satunya, harga bawang merah juga naik dari Rp 20.000/kg kini menjadi Rp 35.000/kg. Kemudian bawang putih dari 15.000/kg naik menjadi Rp  20.000/kg.

Disusul kemudian dengan minyak goreng kemasan yang naik dari harga Rp 17.000 per liter menjadi Rp 22.000 per liter. Sedangkan harga cabe, daging dan beras relatif masih stabil.

Akibat kenaikan harga tersebut, masyarakat dibuat kesulitan mengatur anggaran rumah tangganya. Terlebih, kenaikan harga tersebut terjadi di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang relatif masih. “Karena semua barang naik, uang seratus ribu dibawa ke pasar seakan tidak ada artinya,” ungkap Jro Swami.

Kata dia, kenaikan yang paling dirasakan adalah kenaikan harga gula pasir, minyak goreng dan bawang merah. “Karena barang serba naik, saya terpaksa selektif membeli kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Sementara menurut para pedagang, kenaikan harga terjadi  karena pasokannya yang mulai langka. Diduga penyebabkan selain karena faktor cuaca buruk, juga disebabkan adanya pembatasan tonase truk pengangkut barang dari  Jawa ke Bali.

“Untuk kenaikan harga gula terjadi sejak seminggu lalu. Kemungkinan harganya naik, karena ada pengecekan dan pembatasan tonase truk pengangkut barang dari jawa ke Bali di pelabuhan Gilimanuk,” ungkap Dewa Nyoman Darma salah seoarang pedagang di Pasar Kidul.

Bagi pedagang meski terjadi kenaikan harga, namun karena pasokan yang sangat minim tetap menyebabkan omset penjualannya menurun. Karena itu, masyarakat secara umum tetap berharap lonjakan kenaikan harga sejumlah kebutuhan ini bisa segera kembali normal.(ard)


Komentar

Berita Terbaru

\