Ada Praktek Politik Uang di Munaslub Golkar
Senin, 16 Mei 2016
00:00 WITA
Badung
4513 Pengunjung
suaradewata
Badung, suaradewata.com – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar akan memasuki agenda krusial yakni pemilihan ketua umum. Jelang suksesi kepemimpinan ini, Komite Etik Munaslub Partai Golkar dan pemantau dari Yellow Forum for Young Leader justru mengendus adanya praktik politik uang.
Sayangnya, praktek transaksional ini sulit dibuktikan kendati tanda-tanda terjadinya fenomena ini mulai terlihat di arena munaslub. Puncaknya ketika sejumlah pemilik hak suara, dalam pandangan umumnya, dengan tegas menyebutkan nama calon ketua umum yang dijagokan. Hal ini, diindikasikan telah terjadi sesuatu jelang pemilihan ketua umum ini.
"Kami tidak mengatakan bahwa munaslub kali ini bersih dari politik uang. Kalau kami mengatakan munaslub kali ini bersih dari politik uang, maka itu terlalu naif," ujar Ketua Komite Etik Munaslub Partai Golkar, Fadel Muhammad, saat memberikan keterangan pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (16/5/2016).
Menurut Fadel, dirinya sudah 4 kali mengikuti Munas. Bahkan beberapa kali dirinya juga dipercaya menjadi Pimpinan Sidang Munas. "Biasanya pada malam menjelang pemilihan ketua umum, terjadi deal-deal, terjadi transaksi-transaksi. Dan, semua orang tahu itu," tandasnya.
Sayangnya, Komite Etik Munaslub kesulitan untuk membuktikan terjadi politik uang. Ini terjadi karena tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk dinaikkan ke proses persidangan etik.
"Kami sulit membuktikan, karena kami juga tidak punya bukti. Jika seandainya ada bukti, kita akan proses sampai last minute, termasuk menghentikan sementara agenda Munaslub," pungkas Fadel, yang didampingi seluruh anggota Komite Etik. (san)
Komentar