Buka Munaslub Golkar, Jokowi Buka Rahasia
Minggu, 15 Mei 2016
00:00 WITA
Badung
5121 Pengunjung
Badung, suaradewata.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center pada Sabtu (14/52016) malam.
Didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden Jokowi memukul gong sebanyak lima kali untuk menandai pembukaan suksesi kepemimpinan di tubuh partai beringin itu.
Dalam pidato politiknya pada pembukaan Munaslub Partai Golkar ini, Presiden Jokowi mengungkap pengakuan mengejutkan. Pasalnya, Presiden Jokowi justru buka-bukaan soal rahasia jelang pelaksanaan Munaslub Partai Golkar.
Presiden Jokowi memulainya, dengan secara lugas menceritakan bahwa ada banyak orang yang bertanya kepada dirinya jelang Munaslub. "Pertanyaan pertama, kenapa Menkopolhukam Luhut Panjaitan menelpon DPD-DPD Golkar di Indonesia?" bebernya.
"Lalu saya jawab. Pak Luhut itu adalah mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar,” ujar Presiden Jokowi.
Pertanyaan kedua, kata dia, terkait Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga mengumpulkan dan menelepon para ketua DPD di seluruh Indonesia. "Saya menjawab, Pak JK itu mantan Ketua Umum Partai Golkar,” ucapnya, dengan nada datar.
"Pertanyaan ketiga, di mana Istana Negara sekarang ini Pak? Saya menjawabnya, Istana Negara itu ada di Jalan Merdeka Utara Jakarta,” urai Presiden Jokowi.
Tak sampai di situ. Sebab, ternyata masih juga ada pertanyaan aneh yang juga ditujukan kepadanya. "Bunyi pertanyaannya adalah, Pak Jokowi di mana sekarang? Pertanyaan itu terus diajukan. Saya menjawabnya, sekarang saya berada di Munaslub Partai Golkar,” tandas Presiden Jokowi, yang disambut tepuk tangan meriah para peserta Munaslub Partai Golkar.
Presiden Jokowi menyebut, sudah lama Partai Golkar memberikan kontribusi yang besar bagi pemerintah. Karena itu, ia menyayangkan adanya gelagat persaingan yang tidak sehat, dalam kontestasi politik apapun.
"Untuk apa kita saling bersaing yang tidak produktif? Mari kita saling bergandengan untuk kemajuan negeri ini. Ada begitu banyak partai yang saling bersaing tidak sehat. Saya meminta, agar Golkar ikut bersama membangun negeri ini. Golkar harus menjadi roh partai politik yang bekerja untuk kemajuan bangsa," ajaknya. (san)
Komentar