Kapolda: Petugas Tembak Amokrane Sesuai Protap
Senin, 02 Mei 2016
00:00 WITA
Denpasar
4527 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menegaskan penembakan terhadap warga Perancis Amokrane Sabet saat hendak di deportasi oleh pihak Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai pada Senin (2/5) sekira pukul 10.39 wita siang di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, sudah sesuai Standar Operation Procedure (SOP).
"Dari imigrasi laporannya karena masa ijin tinggalnya sudah habis dan dia juga sudah ada laporan ketiga kali oleh Polsek Kuta Utara tapi surat pemanggilan malah dirobek jadi kita bawa anggota dan penangkapan sudah sesuai protap," ujarnya di Mapolda Bali, Senin (2/5).
Selain itu, pada hari Sabtu (29/4) lalu, pihaknya bersama Komjen Perancis sudah mendatangi rumah korban pelaku, namun tabiat Amokrane yang keras negosiasi saat itu gagal.
"Amokrane ini orangnya keras sekali, karena laporan yang bersangkutan dia sering bawa senjata tajam, di Polri ada aturannya kalau sudah sangat membahayakan harus dilakukan tindakan," tandasnya.
Dijelaskannya, bahwa sesungguhnya korban pelaku saat diminta baik-baik untuk ikut dan dimintai keterangan berada di halaman garasi dalam rumah, namun entah mengapa tiba-tiba dia mengejar membabi buta ke arah petugas dengan membawa sangkur.
"Dia kejar anggota kita kemungkinan anggota paling bekakang, dia jatuh ke got dan langsung diduduki dan ditusuk selama 8 tusukan di leher, paha dan perut anggota itu terjatuh, langsung jadi sasaran sehingga langsung diekpose ama Amokrane," ungkap mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Pasca ditusuk, bule ini pung langsung diberondong peluru oleh Satuan Brimobda Polda Bali. Atas hal itu, ditegaskannya sudah sesuai protap kepolisian.
"Sangat situasional bahwa ini membahayakan prosedur polisi begitu ada kasus kita lakukan alert untuk evaluasi apakah ini harus diperbaiki, saya pikir ketika di lapangan kita tidak bisa prediksi," tandasnya.
Seperti diberitakan, seorang anggota Polsek Kuta Utara bernama Bigradir Anak Agung Putu Sadiarta tewas saat berlangsungnya giat upaya paksa terhadap warga negara Prancis bernama Amokrane Sabet, pada Senin (2/5) siang di Banjar Tegal Gudul, Tibubeneng, Kuta Utara.
Korban ditusuk selama 8 kali oleh korban pelaku di bagian paha perut dan lehernya hingga tewas.ids
Komentar