Festival Diyakini Jadi Magnet Wisata DanauTamblingan
Minggu, 01 Mei 2016
00:00 WITA
Buleleng
3496 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Keberadaan danau Tamblingan yang menjadi objek wisata di kawsan Dusun Tamlingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, dimaksimalkan promosi wisatanya dengan ajang festival.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Sutrisna, terkait upaya melestarikan kawasan tersebut. Menurut Sutrisna, pengelolaan danau Tamblingan telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2016 tentang perubahan atas Perda Kabupaten Buleleng Nomor 24 Tahun 2011 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga.
“Kami bersama warga masyarakat berupaya melakukan pengembangan berbasis pelestarian lingkungan. Tentu sekaligus menata lingkungan yang asri dan indah dengan barometer dasar konservasi alam ditetapkan berdasarkan peraturan diundangkan,” ucap Sutrisna, Minggu (1/5).
Menurut mantan Kadiskanla kabupaten di Utara Pulau Dewata ini, dengan pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) kawasan danau Tamblingan serta dibantu dengan promosi yang dikembangkan lewat festival-festival yang diselenggarakan, tentu diharap mampu memberikan sebuah magnet untuk meningkatkan kunjungan tamu baik lokal maupun mancanegara.
Dikatakan, danau Tamblingan memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Bukan hanya sekedar panorama alam yang asri melainkan ada unsur kebudayaan serta adat istiadat masyarakat yang merupakan suatu aset bagi dunia pariwisata.
“Pengelolaannya kini pun turut melibatkan warga dan lembaga desa adat di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan. Sehingga tentu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Hanya saja, pengelolaan tersebut betul-betul harus memperhatikan kebersihan dan aman dari sampah plastik, limbah, dan bekas bungus makanan,” papar Sutrisna.
Ia pun mengharapkan masyarakat setempat turut serta dalam mencari inovasi baru untuk melakukan pengembangan yang berbasis pelestarian lingkungan. Dimana, kerjasama tersebut tentu bukan hanya sebuah konsep lisan untuk melestarikan kawasan DTW.
Konsep kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan pihak Desa Pakraman sudah dilakukan secara tertulis untuk dalam bentuk kesepakatan kerjasama pengelolaan tempat rekreasi DTW danau Tamblinga.
“Kami menjaga kelestarian pengelolaan bersama Danau Tamblingan, sekaligus meningkatkan pendapatan tempat rekreasi melalui pengelolaan retribusi DTW,” paparnya.
Menurut Sutrisna, saat ini pengunjung yang datang di kawasan danau Tamblingan masih didominasi oleh wisatawan lokal. Kawasan danau Tamblingan cenderung digunakan untuk kegiatan-kegiatan liburan akhir pekan oleh masyarakat baik dari dalam Kabupaten Buleleng maupun kabupaten yang ada di luar.
“Selain memiliki acara khusus, tamu yang berkunjung juga cenderung lebih banyak yang hanya sekedar ingin melepas penat bersama keluarga atau teman-teman dekatnya. Acara perkemahan pun sering digelar di danau Tamblingan. Bahkan, pada saat hari-hari upacara yang dilakukan dikawasan tersebut cenderung menjadi daya tarik tersendiri oleh wisatawan mancanegara,” pungkas Sutrisna. adi
Komentar