PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Belum Kantongi Rekomendasi, Rochineng Tetap Optimis

Kamis, 28 April 2016

00:00 WITA

Denpasar

3271 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.comKepastian Ketut Rochineng untuk tampil sebagai calon bupati Buleleng pada Pilkada serentak gelombang kedua Februari 2017, masih gabeng. Sebab sejauh ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali belum mengantongi dukungan resmi dari partai-partai koalisi.

Meski masih nihil dukungan resmi berupa rekomendasi, namun Rochineng tetap percaya diri akan bertarung pada Pilkada Buleleng nanti. Selain karena komunikasi yang semakin intens dengan pimpinan partai politik, PNS aktif itu juga mengklaim bahwa program kemanusiaan Bali Shanti yang dijalankannya selama ini cukup mendongkrak popularitas serta elektabilitasnya.

"Saya yakin bisa maju. Memang saat ini belum ada dukungan yang sifatnya resmi dalam bentuk rekomendasi. Tetapi gambarannya, mengarah ke tiga partai besar yakni Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai Demokrat," ujar Rochineng, usai menghadiri Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Bali, Kamis (28/4).

Ia tak menampik bahwa selama ini dirinya cukup aktif memburu dukungan partai politik. Walaupun belum membuahkan hasil berupa rekomendasi dari pimpinan pusat partai, namun Rochineng mengakui jika skema koalisi sekaligus arah dukungan sudah mengarah kepada dirinya. Bersamaan dengan itu, ia juga fokus pada program Bali Shanti yang menjadi 'jualannya' di masyarakat.

"Saya terus melaksanakan program kemanusiaan Bali Shanti. Dengan program ini saya bisa membantu masyarakata yang kurang mampu. Saya sendiri berkeyakinan, apa yang saya lakukan itu bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas saya," tandasnya.

Disinggung tentang sosok calon wakil bupati Buleleng yang akan menjadi tandemnya kelak, Rochineng mengatakan, hal itu bukan ranahnya untuk berkomentar. "Soal pendamping, saya serahkan ke mekanisme partai. Apalagi saya PNS aktif, saya menunggu, saya serahkan ke partai. Siapapun itu, saya siap," tutur Rochineng.

Sementara itu, koalisi parpol sebelumnya memutuskan bahwa siapapun yang berniat menggunakan kendaraan koalisi maka wajib untuk mendaftar di lintas parpol. Hanya saja hingga lebih dari sepekan Partai Golkar dan Partai Demokrat membuka pendaftaran, Rochineng justru tak kunjung mengambil formulir dan mendaftar. "Belum. Belum. Saya belum mendaftar," pungkas Rochineng. san


Komentar

Berita Terbaru

\