PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Lomba Tenis Berpakaian Adat Bali Ramaikan HUT Gianyar

Jumat, 22 April 2016

00:00 WITA

Gianyar

3943 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Ada yang  menarik pada kejuaran tenis serangkaian HUT ke-245 Kota Gianyar  yang digelar di lapangan tenis Satya Bhuwana, Gianyar, Jumat (22/4) sore.  Para peserta menggunakan pakaian adat Bali saat bertanding. Tak pelak, aksi ini menjadi tontonan dan hiburan menarik para penonton yang hadir sore itu.

Para peserta lomba tenis yang dibuka Sekkab Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra, menggunakan udeng, kamen, saput dan sepatu olahraga. Bahkan, I.B Gaga Adisaputra ikut serta sebagai peserta lomba berpasangan dengan Mangku Leneng dan berhasil mengalahkan pasangan I Ketut Wijaya dan Taufik dengan skor 9-2. Meski rata-rata berusia diatas 40 tahun ke atas, namun tetap piawai mengayunkan raket meski kesulitan untuk lari karena menggunakan kamen dan saput.  

Ketua Panitia Putu Agus Primadana Putra menyampaikan, lomba tenis diikuti  48 orang  yang rata-rata berusia 40 tahun ke atas dan tergabung dalam Paguyuban Tenis Satya Bhuwana, Gianyar. Ada PNS, pengusaha, TNI/Polri dan masyarakat umum. Bahkan ada peserta lomba yang berusia 74 tahun masih mampu bermain. Pelaksanaan lomba mulai 22 – 24 April 2016 dengan hadiah udeng, kamen, saput dan blakas.

Sekkab Ida Bagus Gaga Adi Saputra saat membuka lomba tenis mengatakan, lomba tenis berpakaian adat Bali  adalah olahraga rekreasi dengan menampilkan sisi yang unik. Menurutnya, olahraga tenis ini membuktikan bahwa  saat berpakain apapun  tetap bisa berolahraga.

“Umur diatas 40 tahun tidak mungkin lagi berprestasi, karena itu  pertandingan ini sebagai wujud kreatifitas olahraga rekreasi  dipadukan dengan budaya Bali,” jelas I.B. Gaga Adi Saputra.

Selain itu, ruang berkumpulnya  para penggemar tenis dari semua golongan atau pensiunan sehingga mempererat rasa kekeluargaan serta diharapkan ajang untuk rekreasi, karena dengan berkumpul sambil bersenda gurau tertawa juga membuat sehat.

I Dewa Made Patja, salah seorang peserta tertua yakni berumur 74 tahun mengaku, masih tetap bisa bermain meski tidak selincah dahulu. Dan, melalui perlombaan ini, dia bersama rekan-rekannya bisa reuni dengan cara main tenis. gus


Komentar

Berita Terbaru

\