PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jadi Pilot Project, Museum Geopark Batur Diresmikan

Jumat, 01 April 2016

00:00 WITA

Buleleng

2892 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com– Setelah melalui proses pembangunan yang cukup alot, Museum Geopark Batur, Kintamani, Bangli, akhirnya diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, Jumat (1/4/2016).

Bupati Bangli dalam sambutannya, menyampaikan awalnya museum  ini bernama Museum Gunung Api Batur. Setelah melalui berbagai kajian dan adanya penambahan pembangunan fasilitas yang disediakan, museum yang berdiri diatas lahan satu hektar lebih ini akhirnya dinamakan museum Geopark Batur. Keberadaan museum Geopark Batur yang pertama kali di Indonesia ini, dimaksudakan untuk menunjang keberadaan Kaldera Batur yang telah ditetapkan Unesco masuk sebagai anggota jejaring (Goepark Global Network/GGN yang sekarang bernama UNESCO Global Geopark/UGG) pada September 2012 lalu. “Dengan peresmian Museum Geopark Batur, kita harapkan menjadi pilot projek pusat informasi geopark Batur maupun nasional,” ungkapnya.  

Sementara dalam sambutannya, Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, Museum Geopark Batur diarahkan untuk menjadi center of excellence geopark di Indonesia. Keberadaan museum ini diharapkan mampu mendukung upaya konservasi dan keberlanjutan kawasan Kaldera Gunung Batur. Dimana penetapan tersebut ditopang tiga pilar penting yaitu warisan geologis, keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya."Geopark ini perlu pengelolaan yang berbasis konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, agar keberadaan tetap berkelanjutan dan mempunyai manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Pengembangan kawasan geopark termasuk di Batur, menurut Menteri menandakan Indonesia mempunyai komitmen untuk mendukung kelestarian alam,mempunyai berbagai warisan geologis berkelas dunia dan memberikan pesan bahwa Indonesia mampu  membangun dan mengelola geopark. “Jangan sampai kita dianggap pandai membangun tetapi sering lupa dalam mengelola," katanya. Karena itu, diharapkan Geopark Batur termasuk museumnya dikelola dengan profesional seperti yang telah ditunjukkan negara yang lebih maju.

Menurut Menteri, ada geopark lain yang diakui UNESCO di Indonesia yaitu Geopark Sewu yang kawasannya berada di tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta “Nantinya, kita akan usulkan empat geopark lain yaitu Kaldera Toba di Sumatra Utara, Merangin di Jambi, Cileutuh di Jawa Barat dan Rinjani di Nusa Tenggara Timur," bebernya. Dalam geopark, konsep yang dianut yakni membangun dengan tetap menjaga keseimbangan alam.

Sementara Gubernur Bali I Gede Mangku Pastika dalam sambuan tertulis yang dibacakan Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun berharap keberadaan museum itu melengkapi kawasan Gunung Batur sebagai destinasi wisata sekaligus destinasi wisata pendidikan yang nantinnya bisa  meningkatkan kunjungan wisata secara signifikan.

Kawasan Gunung Batur mempunyai keunikan khusus karena dua kali letusan yang besar telah membuat dua warisan geologis yaitu Kaldera Batur dan Danau Vulkanik yang berbentuk bulan sabit dengan panjang 7,5 kilometer dan lebar 2,5 kilometer. Selain itu tercipta Kaldera di atas kaldera yang tidak dijumpai di gunung berapi lainnya. Dalam Museum Geopark Batur dilengkapi ruang pertemuan, ruang pameran dengan didukung layar digital besar, miniatur landskap kawasan Gunung Batur dan diorama sejarah letusan Gunung Batur dari masa ke masa. ard


Komentar

Berita Terbaru

\