PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tata Kintamani, Pemimpin Jangan Lembek!

Jumat, 25 Maret 2016

00:00 WITA

Buleleng

2372 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Ada hal yang menarik disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat menghadiri perayaan Hut Kesatuan Gerakan PKK – 44 yang dipusatkan di Museum Gunung Api Batur, Kintamani, Bangli, Kamis (24/03/2016). Dihadapan seluruh pimpinan SKPD Propinsi Bali dan Bupati Bangli I Made Gianyar serta pimpinan SKPD dan pimpinan DPRD Bangli yang hadir saat itu, secara tersirat Gubernur menyampaikan untuk menata kesembrawutan Kintamani, diperlukan pemimpin yang tegas. Bukan pemimpin  yang lembek.  

Awalnya, Gubernur MadeBangli mengaku akan terus mengangkat Bangli dan Kintamani pada khusunya karena potensinya memang besar  sekali. Hanya saja, selama ini memang agak ditinggal karena berbagai persoalan yang terjadi. “Sering kali kelemahan kita meremehkan mutu. Padahal kalau ingin bersaing harus mengutamakan mutu,” tegasnya.

Dalam hal ini, revolusi mental mesti dilakukan. Salah satu yang mesti dilakukan untuk menata Kintamani adalah mengajarkan masyarakatnya bersikap disiplin. “Disiplin tidak jatuh dari langit. harus diusahakan dan bila perlu dipasakakan. Jangan lambat-lambat, kalau mau berubah ya harus cepat,” ungkap Mantan Kapolda Bali ini.  

Menyoal keberadaan warung-warung dan pedagang acung yang kerap mengurangi kenyamanan wisatawan, mesti diajarkan juga dan dipakasakan biar bisa hidup bersih. “Kalau toko-toko itu tidak bisa membersihkan lingkungannya,  tutup saja. Diperlukan sikap tegas. Disinilah diperlukan very strong leader ship. Kalau pemimpinnnya lembek-lembek, maka habislah,” jelasnya.

Sebab, menurutnya tidak ada yang mau sukarela bersih sendiri, kalau tidak disertai paksaan. “Harus dipaksa, saya percaya terhadap paksaan. Karena kalau tidak dipaksa maka orang tidak akan merasa dipaksa, kalau tidak terpaksa tidak bisa. Kalau tidak bisa, tidak biasa. Dan kalau tidak biasa maka tidak ada budaya,” bebernya.

Sebelumnya, Bupati Bangli Made Gianyar dalam pidatonya mengemukakan apresiasinya terhadap tingginya perhatian Gubernur Bali terhadap Bangli yang ditunjukkan selama ini. “Dari banyaknya ide sekaligus instruksi Bapak Gubernur, kami laksanakan secara bertahap. Salah satu memindahkan Kadisbudpar, sudah kami laksanakan. Sudah kami pindahkan kantor Disbudpar Bangli ke Kintamani untuk memaksimalkan pelayanan kepariwisataan di Bangli,” ungkapnya.

Lebih lanjut, instruksi kepada para pedagang agar wilayah disekitar harus bersih diakui juga sudah mulai dilakukan. “Instruksi sudah kita turunkan, Kalau memang tidak bersih, warungnya akan kami tutup. Sementara instruksi-instruksi lainnya juga akan kami lakukan secara bertahap dan berencena, dan nantinya akan kami laporkan saat rapat koordinasi dengan Pak Gubernur bersama Bupati/ Walikota,” tegasnya. Bahkan, Bupati Made Gianyar juga tak segan untuk terus minta bantuan Gubernur demi kemajuan Bangli. “Saya titip, kemunduran yang selama ini terjadi di Bangli saya titip disisa akhir jabatan pak Gubernur agar bisa maju bersama Kabupaten/Kota lainnya,” pungkasnya. ard


Komentar

Berita Terbaru

\