Wabub Wacanakan Pemindahan Pasar Kidul, Bangun Pasar Berstandar SNI
Senin, 21 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
2937 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Setelah lama terkatung-katung, pembangunan pasar Kidul Bangli pasca kebakaran tahun 2012 direncanakan akan dilanjutkan kembali. Menyusul persoalan sengketa antara pemilik ruko dengan Pemkab Bangli telah menemui titik terang. Karena itu, Wabub Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bahkan merencanakan pembangunan Pasar Kidul di desain menjadi pasar tradisional modern dengan tingkat keamanan Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh karena itu, wacana pemindahan Pasar Kidul pun dia gulirkan.
Hal itu disampaikan Wabub Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat menjadi pembina apel disiplin Pegawai di lingkungan Pemkab Bangli, Senin (21/03/2016). Disampaikan, salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah adalah masyarakat yang sejahtera. Oleh karenanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus bisa mengakomodir aspirasi masyarakat. Selain itu tidak boleh ada kegiatan yang didanai dari APBD tanpa perencanaan yang jelas.
Lebih lanjut Wabup Sedana Arta mengatakan, pembangunan di Kabupaten Bangli harus direncanakan dengan cermat dan matang agar tidak menjadi pemborosan akibat program tidak terencana dengan baik. Apalagi program tanpa perencanaan yang baik biasanya rentan menjadi obyek korupsi. “Kita ingin di Kabupaten Bangli SKPD bisa merancang program dengan matang, baik dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporannya. Kita ingin SKPD bisa berkerja dengan jelas dan terukur. Kerja cepat, kerja tepat dan kerja tuntas, ”ucapnya.
Terkait dengan pembangunan Pasar Kidul yang masih berlarut-larut, Wabup Sedana Arta meminta SKPD terkait bisa berkeja lebih cepat dengan kajian yang matang. Menurutnya, Pasar Kidul harus dibangun ditempat semula atau mungkin bisa direlokasi ketempat yang lebih representatif. Karena berdasarkan data Disperindag Bangli jumlah pedagang di Pasar Kidul saat ini jumlahnya mencapai 1600 pedagang. Sedangkan sesuai dengan design pembangunan Pasar Kidul yang baru, gedung hanya mampu menampung 900 pedagang. Lalu mau dibawa kemana 700 pedagang yang tersisa. Apa pembangunan pasar kidul kedepan tidak meimbulkan permasalahan baru. “Kita ingin konsep pembangunan Pasar Kidul kedepan menjadi pasar tradisional yang modern, dengan kemananan yang berstandar Standar Nasional Indonesia (SNI). Yang bisa memecahkan masalah bukan menimbulkan permasalahan baru”terangnya.
Oleh karenanya sambung Wabup Sedana Arta, pihaknya ingin mengajak pihak pemilik toko untuk berdiskusi bukan secara formal ditempat rapat melainkan sambil bersantai di tempat makan. “Kita ingin mengundang pemilik toko untuk berdiskusi sambil makan bersama, agar permasalahan pembangunan Pasar Kidul bisa cepat rampung. Apa harus dibangun di tempat yang sama atau memungkinkan untuk direlokasi” pungkasnya. ard
Komentar