Pasca Kadus Bunuh Diri Di Danau, Digelar Karya Malik Sumpah Nyapuh Jagat
Minggu, 13 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
5246 Pengunjung
suara dewata
Bangli, SuaraDewata.com – Untuk membersihkan leteh atau mala, pasca tewasnya Kadus Langkaan Nyoman Sunarsa yang menceburkan diri ke Danau Batur tepatnya di dekat Pura Jati, Kintamani, Bangli , warga Batur akhirnya menggelar karya malik sumpah nyapuh jagat, Minggu (13/3). Karya ini juga digelar serangkaian persiapan jelang Karya Agung Ngusabha Kedasa di Pura Baturhyang jatuh pada Buda Paing Krulut yang akan datang.
Acara di pusatkan di depan Pura Segara atau Pura Jati di Desa Pakraman Batur yang dihadiri langsung oleh Ida Dane Jro Gede Batur Alitan dan Jro Gede Batur Duwuran, keluarga meninggal bunuh diri dan karma Desa Pakraman Batur. Karya di puput oleh Ida Padande Putu Gede Kediri dari Geria Selat Peken Susut, Bangli. Manggala Karya Guru Wayan Werna, selaku Sinoman Karya mengatakan Karya Malik Sumpah ini diselenggarakan dikarenakan pada beberapa waktu lalu telah terjadi musibah, leteh atau mala dimana telah terjadi orang meninggal salah pati dengan cara menceburkan diri ke dalam Danau.
Karena itu, harus dilakukan penyucian alam yaitu berupa karya yang dikenal juga dengan penyapuh jagat dengan wewalungan berupa Sapi, Kambing, Kucit Butuhan, Angsa, Bebek Cemaning blang kalung, serta ayam dengan caru mancawarna. Selain itu juga dilengkapi dengan persembahan tari Baris Gede, Jojoran, Baris Presi, Baris Bajra, Baris Dapdap dan Rejang Dabunga. “Dalam upacara kali ini memang lebih special karena apabila tidak ada musibah yang terjadi, seperti biasanya rentetan nyanggra karya ngusaba dilaksanakan upacara hanya sampai pada tingkatan manca kelud untuk penyucian jagat” terangnya.Lanjut upacara kali ini juga melibatkan anggota keluarga duka karena bunuh diri, dengan ikut berpartisipasi berupa materi yang sudah disepakati dan selebihnya biaya di tanggung oleh Krama Desa pakraman Batur.
Sementra itu Ida Dane Jero Gede Alitan menyampaikan pelaksanaan karya ini tiada lain untuk menyucikan kembali secara sekala dan niskala kawasan kaldera Gunung Batur dari sepung (leteh). “Kami dari sejak jaman Bali aga sudah melaksanakan kegiatan serupa apabila terjadi musibah (Sepung ) di kawasan Kaldera Gunung Batur baik Danau maupun lingkungan sekitar,” ungkapnya. Desa Pakraman Batur selalu melaksanakan upacara malik sumpah dengan tujuan untuk menyucikan kembali air danau dan sekitarnya dengan karya malik sumpah, yang dilanjutkan dengan upacara yang disebut maisuh-isuh sebagai tanda bahwa air danau dan Kawasan Kaldera Gunung Batur sudah tersucikan secara skala dan niskala barulah bisa dilaksanakan karya ngusabha nanti di pura Ulun danu batur.
Lebih lanjut, dipertegas, pelaksanaan karya agung Ngusabha Kedasa di Pura Batur dipastikan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana dan hasil paruman. Untuk itu, diharapkan masyarakat luas disejebag jagat Bali agar ikut ngastitiang karya yang akan datang di Pura Ulun Danu Batur dengan harapan alam semesta beserta isinya bisa mendapat keselamatan dan kemakmuran. (ard)
Komentar