PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Cekcok Ayah Dan Anak, Berujung Penganiayaan Dan Penebasan

Sabtu, 12 Maret 2016

00:00 WITA

Buleleng

4706 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com -  Hanya karena persoalan sepele, seoarang ayah di Kintamani, Bangli nekat menganiaya anaknya bungsunya sendiri. Hasilnya, cekcok ayah dan anak tersebut berujung pengeroyokan dan pembacokan yang dilakukan oleh anak-anaknya sendiri dengan menggunakan sabit. Sebab, pelaku penebasan tak lain adalah anak pertama korban, yang kesal melihat prilaku ayahnya yang sering menganiaya adik-adiknya.  Hanya saja, korban tidak terima dengan perlakuan anaknya tersebut justru melaporkan kasus ini ke Polsek Kintamani, Sabtu (12/03/2016). 

Kapolsek Kintamani, Kompol. I Komang Tresna Arbawa Manik saat dikonfirmasi, menjelaskan, tindak pidana KDRT  yang melibatkan  2 orang anak kandung terhadap ayahnya, terjadi pagi tadi sekitar pukul  09.00 wita. “Kasus KDRT itu, terjadi di rumah pelaku dan korban banjar Bonyoh, Kintamani,” ungkapnya. Sesuai laporan yang diterimanya, korban atau pelapor dalam kasus ini berinisial Wayan P (43). Sementara pelaku yang dilaporkan, tak lain kedua anaknya sendiri yakni Wayan SPD (26) dan Kadek SR (23).

Dijelaskan, kronologis kejadian berawal saat korban pulang dari menyabit rumput di tegalan dan menemukan pales pancing miliknya patah sehingga korban marah - marah dan menendang anaknya yang bungsu, Komang Su (14).  Melihat adiknya dianiaya,  pelaku  Kadek Sr berusaha melerai. Namun, niat baiknya tersebut justru berbuah petaka. Pelaku malah sempat dipukul oleh bapaknya (korban)  sehingga membalas memukul mulut korban. Akibat pukulan tersebut, mulut korban luka robek dan terjadi perkelahian antara anak dan ayak ini.

Sesaat kemudian datang pelaku lainnya yang notabene adalah anak pertama korban, I Wayan Su juga datang. Pelaku yang kesal melihat ulah bapaknya yang kerap melakukan tindak penganiayana terhadap adik-adiknya, langsung mengamuk menggunakan sabit dan menebas korban sehingga korban mengalami luka gores pada pinggang dan jari tangan. Karena merasa kewalahan dikeroyok anak-anaknya itu, korban pun akhirnya kabur dan melapor ke Polsek Kintamani. Tindak lanjut dari itu, polisi juga telah melakukan olah TKP. Tidak hanya itu, untuk melengkapi laporan korban, polisi juga telah memintakan visum kepada korban dan mengamankan sabit yang dipergunakan pelaku menebas korban. “Saat ini baik korban maupun pelaku masih kita mintai keterangan,” ungkap Kompol. I Komang Tresna Arbawa Manik didampingi Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP. Dewa Gede Oka. 

Lebih lanjut, disebutkan, dari hasil penanganan awal diduga motif pengeroyokan yang dilakukan oleh pelaku dan berujung penebasan terhadap korban karena pelaku kesal dengan korban yang sering menganiaya pelaku dan adiknya yang bungsu. Meski demikian, karena kasus ini melibatkan ortu dan anak, polisi juga  masih memberikan kesempatan untuk mediasi. “Proses mediasi masih berlangsung. Terserah nanti, keputusan keluarga tersebut. Kalau mau dilanjutkan kita akan lanjutkan ke proses hukum. Tapi, untuk sementara dari pihak korban dan pelaku sendiri, sudah mulai menunjukkan itikad baik untuk berdamai. Apalagi ini, melibatkan ayah dan anak,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\