Cari Penyebab Signal Ngewess, Pengurus RAFI Malah Dibogem
Jumat, 11 Maret 2016
00:00 WITA
Klungkung
4273 Pengunjung
suaradewata.com
Klungkung, suaradewata.com - Sungguh apes nasib dua orang pengurus RAFI Klungkung ini. Hendak mengecek sumber pesawat radio yang menyebabkan terganggunya frekuensi komunikasi udara RAFI belakangan ini, mereka malah dihadihi bogem mentah. Selain dipukul, kedua pengurus Radio Amatir ini malah diancam akan ditebas dengan menggunakan samurai hingga berujung ke laporan Polisi.
Kejadiannya berawal ketika Jumat (11/3) ketua RAFI, I Nengah Dana (56) asal jalan Krisna Semarapura Kelod Kangin dan koleganya I Wayan Suarta (48) wakil ketua 3 asal banjar Pakel Desa Sampalan Tengah Klungkung hendak mencari sumber masalah yang membuat saluran frekuensi RAFI Klungkung terganggu alias Ngewess.
Ketika kedua pentolan Radio Amatir di Klungkung ini melakukan investigasi signal akhirnya dugaan mereka mengerucut pada lokasi biang masalah di wilayah Bajnar Sengguan Semarapura Kangin, persisnya di areal jalan Leak Gundul. Setelah melacak signal dengan menggunakan pesawat HT yang mereka miliki dugaan semnetara gangguan berasal antenna pesawat menjulang tinggi persis di rumah Gusti Kupit.
Guna memastikan permasalahan, mereka selanjutnya mencoba menanyakan ke dalam rumah dan menyapa pemilik. “Karena kami saling kenal muka kami berdua sempat ngobrol dengan pemilik rumah di bale dangin rumah mereka,’’ tutur I Nengah Dana.
Lanjutnya, tetap mengedepankan praduga tak bersalah Dana dan koleganya menyarankan agar pemilik pesawat mengecek kondisi pesawat jikalau ada salah satu kabel yang bersentuhan sehingga frekuensi menjadi terganggu. “Kami sudah sopan, minta tolong agar pesawat dicek jika siapatau ada kabel yang konslet,’’ terangnya.
Namun, niat baik dari Dana dan Koleganya malah ditanggapi negatip oleh Gusti Kacoak , anak dari gusti Kupit si pemilik rumah. Bahkan ucapan kasar juga dilontarkan Gusti Kacoak sambil melayangkan pukulan dan tendnagan secara bertubi-tubu kearah Dana dan koleganya. Tidak cukup sampai disitu, orang tua Gusti Kacoak yakni Gusti Kupit juga terbangun dari tidur, bahkan tanpa berpikir panjang juga ikut menodongkan samurai dan menebas sejumlah tumbuhan hias yang berada di halaman rumah mereka. “Kami langsung lari menyelamatkan diri dan selanjutnya melaporkannya ke Polres Klungkung,’’ungkapnya.
Secara terpisah, Kasatreskrim Polres Klungkung, AKP Johanes Nainggolan membenarkan laporan tersebut dan kini masih ditangani dan korban proses dimintai keterangan terkait kronologis laporannya. “Masih dalam proses pemeriksaan dan keterangan pelapor,’’ tegas Kasat yang baru beberapa bulan bertugas di Klungkung. Pihaknya masih mengupayakan mediasi antara keduabelah pihak agar kasus ini bisa berakhir dengan damai. Jul
Komentar