PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Rochineng Siap Maju Atas Dukungan Dua Partai, Hanura Belum Bermanuver

Minggu, 28 Februari 2016

00:00 WITA

Buleleng

4753 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng,suaradewata.com  Menanggapi dukungan dari dua partai politik yakni Golkar dan Demokrat dalam Pilkada Buleleng tahun 2017 nanti, Ketut Rochineng mengaku siap telah siap untuk maju. Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan antar Koalisi Bali Mandara (KBM) di ruang pertemuan cozy resto, Minggu (28/2).

Rochineng yang berasal dari Kecamatan Seririt tepatnya Desa Patemon mengatakan, dukungan dari KBM adalah sebuah kekuatan untuk mengabdikan diri kepada Buleleng sebagai Bupati di tahun 2017 nanti.

”Saya sudah siap untuk mengabdikan diri demi Buleleng pada 2017 nanti. Bukan hanya statemen politik tapi kesiapan lahir batin sudah saya persiapkan untuk mengabdikan diri,” ujar Rochineng yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.

Menurutnya, Buleleng membutuhkan perubahan yang bukan sebatas janji kepada masyarakat. Dengan bukti awal, Rochineng menunjukan omzet penjualan album “Bali Shanti” yang kini mendekati jumlah Rp1 miliar.

Penghasilan pribadi Rochineng tersebut konon kemudian dibagikan kepada masyarakat Buleleng yang kurang mampu serta juga disalurkan ke beberapa daerah wilayah Provinsi Bali. Rochineng bahkan mengaku telah mengantongi restu dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, untuk maju bertarung ke Pilkada Buleleng 2017.

"Gaji pribadi saya sudah diberikan kepada masyarakat Buleleng yang kurang mampu. Dan seratus persen bahkan lebih dari itu, saya sudah siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Kabupaten Buleleng,” kata Rochineng menegaskan.

Disisi lain, politisi kawakan asal partai Golkar Buleleng yakni Ketut Susila Umbara dalam pertemuan tersebut mengharap ada dua kandidat yang bertarung dalam Pilkada Buleleng 2017.

“Supaya bisa head to head, jadi kita harus pasang strategi supaya calon diusung bisa terpublikasi sampai ke tingkat paling bawah di masyarakat. Sangat memungkinkan kita menang kalau kita selalu bersama kompak," tambahnya

Ironisnya, kehadiran Partai Hanura yang menjadi bagian dari Koalisi Bali Mandara (KBM) pun ternyata masih belum menunjukan suara dukungan yang bulat untuk Rochineng. Kedatangan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng yakni Ketut Wirsana tidak mengeluarkan statemen tegas terkait aksi dukung mendukung dalam pertemuan koalisi partai tersebut.

Wirsana tidak banyak berkomentar dalam pertemuan tersebut dan hanya mengatakan dukungan sikap untuk KBM. Terkait dengan dukungan terhadap Rochineng, ia pun belum mampu berbicara banyak terkait belum ada pembahasan di internal partai.

Hal senada pun diungkap Wakil Ketua DPC Hanura Buleleng, Kadek Doni Riana, yang mengaku belum sama sekali melakukan pembahasan di internal partai. Doni yang kesehariannya masih aktif sebagai pengacara di Buleleng mengaku Hanura masih fokus dengan agenda Musyawarah Cabang (Muscab).

“Belum ada pembahasan di internal partai Hanura untuk calon mana yang nantinya diusung oleh organisasi. Jika ada satu dua pengurus atau anggota Hanura yang berkata telah ada bakal calon, itu saya jamin bukan keputusan organisasi melainkan statemen pribadi. Itu sah saja dan tentu nantinya ada konsekuensi seandainya melibatkan bendera organisasi,” ujar Doni dari balik telepon selulernya.

Dikonfirmasi terkait dengan pertemuan KBM yang berlangsung dan menyepakati Rochineng untuk mewakili KBM, Doni mengaku terkejut sebab sama sekali tidak mengetahui keberadaan acara itu. Ia bahkan mengaku tidak ada komunikasi sebelumnya dengan kepengurusan termasuk Golkar dan Demokrat Buleleng.

Doni yang namanya pun sempat mencuat digadang-gadang sebagai bakal calon Wakil Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017 pun mengaku belum terlalu memikirkan hal berbau Pilkada Buleleng 2017.

“Itu masih jauh bro, nanti keburu lemas sebelum berperang. Pilkada masih satu tahun lagi dan tentu banyak kesempatan berpikir. Kalau urusan bergerak mencari dukungan ke bawah, mungkin sah-sah saja dalam dunia politik. Kecuali ditentukan lain dalam undang-undang,” kata Doni berkelakar.adi


Komentar

Berita Terbaru

\