Walikota Denpasar Tegaskan Blanjong Bukan Kawasan Lokalisasi
Senin, 22 Februari 2016
00:00 WITA
Denpasar
4647 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Pemerintah kota Denpasar membantah jika kawasan Danau Tempe, Tamblingan, Poso yang berada di wilayah kecamatan Denpasar Timur disebut kawasan lokalisasi terselubung yang terkenal dengan sebutan Blanjong, dimana kawasan tersebut merupakan tempat prostitusi terkenal di kawasan Denpasar.
Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra menyiratkan jika pemerintah daerah tidak bisa serta merta melakukan "pembersihan" melalui penggusuran terhadap kawasan tersebut, karena menurutnya kawasan tersebut bukan kawasan lokalisasi prostitusi yang terpusat.
"Kalau kawasan lokalisasi saya belum pasti mendengar lokalisasi terpusat ya, tapi kalau praktek seperti itu pasti ada," ungkapnya di Denpasar, Minggu (21/02).
Seperti diketahui banyak daerah yang beramai-ramai membersihkan kawasan lokalisasi seperti Surabaya yang berhasil dengan Dolly nya, DKI Jakarta dengan Kali Jodonya. Walikota memastikan jika penggusuran seperti di dua kawasan tersebut belum tentu memberikan dampak yang positif. Bahkan menurut Walikota yang baru saja dilantik ini jika ingin belajar membersihkan kawasan lokalisasi belajarlah pada negara seperti Swedia.
Ditanya apakah pihak Pemkot "berani" menertibkan kawasan lokalisasi tersebut, Walikota yang baru saja dilantik ini berkilah jika Kawasan Sanur (red, Blanjong) bukanlah satu kawasan lokalisasi seperti yang selama ini disebut-sebut tempat perdagangan PSK.
"Kalau masalah penertiban dalam hal ini penertiban kalau tidak menimbulkan dampak yang lebih luas itu tidak masalah tapi kalau menimbulkan dampak luas yang tidak bisa terdeteksi itu yang berbahaya target kita bagaimana dampak HIV harus diantisipasi sedini mungkin," ujarnya.
Pihaknya menegaskan jika di Bali khususnya di Denpasar tidak ada satu kawasan lokalisasi PSK di kawasan Blanjong, Sanur, Denpasar Timur, seperti yang disebut selama ini.
"Kawasan itu tidak ada kalau satu rumah dua rumah, saya rasa seperti di Doly itu ada lokalisasi, kalau Blanjong saya rasa bukan. Kalau di Blanjong disebut satu kawasan apa desa adat itu apa tidak marah, ya mungkin satu rumah dua rumah. Sebelum saya masuk ya tapi itu bukan satu kawasan ya, kalau diartikan satu kawasan itu yang bahaya," tutupnya.ids
Komentar