Peternak Sapi Bangli Mengeluh, Terpaksa Timbang Sapi ke Karangasem
Kamis, 09 April 2015
00:00 WITA
Bangli
4018 Pengunjung
Bangli, Suaradewata.com- Peternak sapi dan saudagar sapi di Kabupaten Bangli mengeluhkan soal jam operasi penimbangan sapi di Pasar Hewan Kayuambua. Pasalnya, jembatan timbang ini hanya buka hingga siang hari, padahal kebutuhan peternak untuk menimbang ternak sapinya banyak dilakukan sore hari. Akibatnya, peternak dan saudagar sapi terpaksa menimbang sapi ke Pasar Hewan Karangsem, yang berlokasi di Tukad Bangka.
Salah seorang anggota Komisi II DPRD Bangli Wayan Jamin, Kamis (09/04/2015), mengaku mendapatkan keluhan itu dari sejumlah peternak maupun saudagar sapi di wilayah Pengotan dan sekitarnya. Dia berharap agar Dinas Peternakan dan Perikanan Bangli memperpanjang jam operasi penimbangan ternak di Kayuambua. “Kita mendapatkan informasi dari pedagang maupun peternak kalau penimbangan sapi di Pasar Hewan Kayuambua tidak beroperasi di sore hari. Makanya peternak menimbang sapi cukup jauh hingga ke tukad Bangka Karangasem,”katanya.
Kata Jamin, kalau penimbangan di Pasar Kayuambua bisa diefektifkan tentu pemasukan ke kas daerah akan bisa ditingkatkan. Banyangkan setiap hari peternak dan pedagang bisa menimbang sekitar 100 ekor sapi ke Karangasem. “Kita harap Dinas Peternakan dan Perikanan Bangli memperhatikan hal ini. Bila perlu penimbangan di Pasar Kayuambua buka hingga sore hari,” tegasnya.
Menyikapi persoalan tersebut, Kadis Peternakan dan Perikanan (P2 ) Bangli Wayan Sukartana tidak menampik hal itu. Diakui, selama ini penimbangan sapi di Pasar Kayuambua jam bukanya masih terbatas. Selain itu, selama ini, masih ada kesangsian peternak atas hasil timbangan di sana, karena timbangan cukup lama tidak ditera ulang. “Kami akui hal itu, dan kami tengah merencanakan untuk mentera ulang timbangan itu,”jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah mengajukan permohonan agar dilakukan tera ulang terhadap timbangan itu ke Disperindag Pemprov Bali. Namun karena adanya kesalahan soal penganggaran, hal itu belum bisa dilakukan. Pasalnya, untuk pembongkaran timbangan membutuhkan biaya Rp 6 juta. “Mungkin dalam anggaran perubahan nanti penganggaran bisa dilakukan,”katanya. Dipaparkan juga, selama ini pemasukan dari Pasar Hewan Kayua mbua baru berkisar Rp 100 juta. Untuk itu, pihaknya akan melakukan peningkatan pengelolaan pasar ini agar pemasukan bisa ditingkatkan. ard
Komentar