Cok Rat Sebut Pemecatan Kader PDIP Sudah Tepat
Rabu, 23 September 2015
00:00 WITA
Denpasar
4534 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Akhir pekan lalu, PDIP resmi memecat tiga kadernya di Bali, masing-masing Made Arjaya, Wayan Sarjana, dan IGA Mas Sumatri. Ketiganya didepak lantaran tidak mengamankan instruksi partai pada Pilkada serentak 2015.
Alih-alih mendukung pasangan calon yang diusung PDIP, ketiga kader ini justru tampil sebagai penantang kandidat yang dijagokan PDIP. Sebab, ketiganya masing-masing tampil sebagai calon kepala daerah, yakni Arjaya menjadi Calon Walikota Denpasar, Sarjana menjadi Calon Bupati Tabanan, dan Sumatri menjadi Calon Bupati Karangasem.
Pemecatan ini, mendapat tanggapan dari mantan Ketua DPD PDIP Bali Cokorda Ngurah Oka Ratmadi. Ia menilai, keputusan PDIP memecat kader merupakan suatu hal yang sangat tepat. Apalagi jika pemecatan tersebut dilakukan karena kader melanggar AD/ART partai.
"Pemecatan adalah hal yang wajar karena kader sudah membelot dan memilih mencalonkan diri lewat partai lain," tutur Cok Rat, sapaan akrab anggota DPD RI itu, di Denpasar, Rabu (23/9).
Ironisnya, Cok Rat justru baru mendengar kabar pemecatan itu. "Seorang kader PDIP adalah kader yang setia dan militan. Kader kami tidak ada yang cengeng, harus punya mental yang tangguh. Kalau masih uring-uringan, bukanlah jiwa seorang PDIP. Pantas saja dipecat karena sudah membelot dan tidak mendukung calon yang diusung PDIP,” tegasnya.
Ia pun mengurai jati diri seorang kader PDIP yang sesungguhnya. "Orang-orang PDIP adalah orang yang punya pengalaman tertindas dan tersingkirkan. Dengan pengalaman itu, yang kuat yang bertahan. Kader PDIP dalam keadaan apapun akan tetap memposisikan diri sebagai seorang kader PDIP dan terus berjuang untuk PDIP," tandas Cok Rat, yang juga mantan Ketua DPRD Bali.san
Komentar