Suara Anjlok, Anggota Fraksi PDIP Diancam PAW
Senin, 07 September 2015
00:00 WITA
Denpasar
2061 Pengunjung
Denpasar, suaradewata.com - PDIP menugaskan khusus anggota Fraksi PDIP yang berasal dari enam kabupaten dan kota yang menggelar Pilkada serentak, 9 Desember 2015 mendatang. PDIP menginstruksikan para wakil rakyat ini untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di wilayah masing-masing.
Jika instruksi ini tidak diindahkan, maka partai tak segan-segan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap anggota Fraksi PDIP. Ancaman PAW ini dilakukan, terutama jika perolehan suara pasangan calon yang diusung PDIP, anjlok di desa pemilihannya.
"Anggota Fraksi PDIP yang perolehan suaranya kalah di desanya dalam Pilkada serentak mendatang, harus siap mundur dan akan diganti dengan yang lain," kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, saat dikonfirmasi usai melakukan rapat konsolidasi dengan partai pengusung paket Giri Prasta - Ketut Suiasa (Giriasa), di Sekretariat DPD PDIP Provinsi Bali, di Denpasar, Minggu (6/9).
Menurut instruksi ini akan ditindaklanjuti dengan surat pernyataan bermaterai, yang menegaskan bahwa anggota Fraksi PDIP siap mundur sebagai anggota dewan serta siap untuk dilakukan PAW apabila gagal mendulang suara di wilayah masing-masing.
Kebijakan ini diambil oleh PDIP, untuk melihat sejauh mana komitmen dari kader partai dalam menyukseskan Pilkada di enam kabupaten/ kota di Bali. Bahkan, menurut Koster, kebijakan ini mendapat dukungan dari DPP PDIP.
"Intinya kami sudah menetapkan target bagi semua anggota fraksi, baik di provinsi maupun kabupaten dan kota yang melaksanakan Pilkada sesuai dengan daerah pemilihannya. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Ibu Megawati, selaku Ketua Umum PDIP. Apa yang kami lakukan ini, mendapatkan apresiasi dan beliau (Megawati)," tutur Koster.
Ia berpandangan, komitmen semacam ini dilakukan oleh PDIP, agar kader-kader partai serius dalam bekerja untuk memenangkan pasangan di wilayahnya masing-masing. "Ini juga untuk memotivasi kader kami, supaya bisa bekerja secara maksimal,” tandasnya.
Sementara itu, rapat konsolidasi kali ini dihadiri pimpinan partai pengusung paket Giriasa di Pilkada Badung, yakni Partai Golkar, Partai Hanura, dan Parta Nasdem. Rapat ini guna membahas strategi pemenangan di Pilkada Badung.
Koster yang juga Ketua Tim Pemenangan Paket Giriasa, mengatakan, pihaknya sengaja menggelar rapat ini untuk berkoordinasi dengan partai koalisi pengusung untuk menyusun strategi memenangkan paket Giriasa. Rapat konsolidasi ini juga dilakukan karena pada Pilkada Badung, pasangan Giriasa didukung oleh banyak partai yang notabene selama ini belum pernah bergabung, terutama Partai Golkar.
"Baru saat ini ada penyatuan Partai Golkar dan PDIP di Badung. Ditambah dengan Partai Nasdem dan Hanura, ini sangat luar biasa. Jadinya merah, kuning, biru," kata Koster, yang disambut applaus para peserta rapat konsolidasi.
Adapun Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Kubu Agung Laksono, Gede Sumarjaya Linggih, mengaku siap untuk memenangkan paket Giriasa. Bahkan, jajarannya mulai dari ranting hingga DPD, sudah siap mendukung dan memenangkan paket Giriasa di Pilkada Badung, sesuai instruksi dari DPP Partai Golkar.
Selain Sumarjaya Linggih, hadir dalam rapat konsolidasi koalisi ini, yakni Sekretaris DPD Partai Golkar Bali Kubu Agung Laksono, Dewa Made Widiasa Nida, Ketua DPD Partai Golkar Badung Wayan Muntra, Ketua DPC Partai Hanura Badung I Wayan Laya, dan perwakilan dari Partai Nasdem Badung. san
Komentar