PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pertengahan Tahun, Serapan APBD Bangli 2015 Masih Rendah

Kamis, 23 Juli 2015

00:00 WITA

Bangli

2253 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, Suaradewata.com– Hingga memasuki pertengan tahun 2015, nyatanya serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangli 2015 terbilang cukup rendah. Dari total APBD Bangli sebesar Rp 930 miliar lebih, yang terserap hingga akhir Juni hanya 31 persen. Rendahnya serapan APBD Bangli 2015 itu diakui Kepala Bagian Keuangan Setda Bangli I Ketut Nurjana saat dikonfirmasi Kamis (23/7/2015). Dijelaskan Nurjana, berdasarkan laporan realisasi APBD yang dimilikinya tercatat, total anggaran pendapatan belanja daerah tahun 2015 nilainya Rp 930.895.764.975,08. Namun sampai 30 Juni kemarin, anggaran yang terserap baru mencapai Rp 295.682.167.657,05, atau sekitar 31,76 persen dari total anggaran keseluruhan.

Dikatakan juga, dalam laporannya tersebut belanja operasi yang terdiri dari belanja pegawai, barang, hibah, bantuan sosial dan keuangan serapannya lebih besar dibanding belanja modal yang terdiri dari belanja peralatan dan mesin, belanja bangunan dan gedung, belanja jalan, irigasi dan jaringan serta belanja aset tetap lainnya. Dimana dari total anggaran belanja operasi Rp 831.004.005.839,08, yang sudah terserap Rp 285.207.067.632,05 atau 34,32 persen. Sementara untuk belanja modal Rp 95.691.314.936,00, baru terserap Rp 10.457.100.025,00 atau sekitar 10,95 persen. 

Menurut Nurjana, masih rendahnya serapan APBD 2015 hingga pertengahan tahun ini salah satunya disebabkan karena banyak kegiatan SKPD yang masih dalam proses. Contohnya di Dinas Dinas Pekerjaan Umum (PU), dari keseluruhan kegiatan proyek yang dirancang tahun ini, beberapa diantaranya ada yang masih dalam proses tender dan ada juga yang belum tender. Disamping itu, sejumlah kegiatan khususnya yang didanai dana alokasi khusus (DAK) banyak yang belum bisa berjalan lantaran petunjuk teknis (Juknis)-nya belum dikirimkan pusat. “Biasanya, anggaran akan mulai banyak terserap pada semester kedua. Untuk awal-awal tahun hingga pertengahan serapannya memang agak seret, karena banyak kelengkapan yang harus dipenuhi,” tegasnya. Lebih lanjut, diyakinkan mulai Juli atau Agustus biasanya anggaran sudah mulai banyak yang terserap. ard


Komentar

Berita Terbaru

\